GELORA.ME - Berbagai hasil survei memperlihatkan terus merosotnya elektabilitas bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan. Elektabilitas bahkan tertinggal jauh dari Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat, Benny K Harman mengatakan kalau lembaga survei itu sengaja dibayar demi menjalankan skenario penguasa. Adapun ia menuding kalau penguasa hendak menjegal langkah Anies di Pilpres 2024.
"Survei pun dibayar untuk membenarkan skenario penguasa, skenario untuk mengalahkan Anies dengan berbagai cara," kata Benny melalui akun Twitter resminya, Selasa (6/6/2023).
Bukan hanya hasil survei, namun Benny juga menuding kalau penguasa melakukan hal serupa melalui pengamat serta sejumlah intelektual agar menjalankan skenario yang dapat menjatuhkan nama Anies.
"Pengamat dan intelektual juga diberi upah agar memberi komentar yang sejalan dengan kehendak penguasa. Pengusaha dikasih proyek agar dari hasil proyek ada yang disisihkan untuk membayar mereka," terangnya.
Artikel Terkait
Jaksa Agung Mutasi Nurcahyo ke Kajati Kalteng, Ini Profil dan Kasus Besar Nadiem yang Pernah Ditanganinya
Polisi Gadungan Asal Magetan Tipu Perempuan Tuban Rp 170 Juta Lewat Modus Pacaran, Ini Barang Buktinya
Perbedaan Mendasar Kasus Ira Puspadewi dan Tom Lembong: Analisis Lengkap
Muhammad Kerry Bantah Ayahnya Riza Chalid Terlibat Korupsi Pertamina Rp285 Triliun