Harga Nikel Anjlok 5,20%, Industri RI Tetap Catat Laba Bersih Melonjak 131%
Penurunan harga nikel global sebesar 5,20% sejak akhir 2024 ternyata tidak menghambat industri nikel domestik. Justru, kondisi ini menjadi peluang strategis bagi Indonesia untuk mengambil alih dominasi pasar nikel non-China di tengah ketegangan perdagangan global.
Prospek Harga Nikel Kuartal IV 2025
Direktur Utama PT PAM Mineral Tbk (NICL) Ruddy Tjanaka memperkirakan harga nikel masih akan bergerak fluktuatif hingga kuartal IV-2025. Fluktuasi ini dipengaruhi oleh kebijakan tarif perdagangan Amerika Serikat dan kelebihan pasokan yang memberikan tekanan pada harga nikel global.
Peluang Strategis Indonesia di Pasar Global
Industri nikel domestik memiliki peluang besar sebagai alternatif pasokan logam kritis di tengah ketegangan antara China dan negara Barat. Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci non-China dalam rantai pasok nikel global, dengan kondisi oversupply yang mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Kinerja Keuangan PT PAM Mineral Tbk (NICL) Kuartal III-2025
Di tengah tekanan harga nikel, NICL justru mencatatkan kinerja keuangan yang luar biasa:
Peningkatan Penjualan dan Produksi
Penjualan kuartal III-2025 mencapai Rp1,35 triliun, meningkat 64,82% dari periode sebelumnya yang sebesar Rp821 miliar. Volume penjualan nikel juga melonjak 88,76% dari 1,27 juta metrik ton menjadi 2,40 juta metrik ton.
Artikel Terkait
Inflasi Oktober 2025: Telur dan Daging Ayam Jadi Penyumbang Utama, Ini Penyebabnya
Harga Beras Turun Oktober 2025: Update Terbaru dari Tingkat Penggilingan hingga Eceran
Wisatawan Malaysia Dominan, Kunjungan Wisman September 2025 Tembus 1,39 Juta
Teuku Faisal Fathani Dilantik Jadi Kepala BMKG, Ini Harapan dan Arahan Strategis Menhub