Harga CPO Anjlok Hampir 5% dalam Satu Pekan, Ini Penyebab dan Dampaknya
Harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) kembali mengalami tekanan dan menutup pekan dengan penurunan signifikan. Pada penutupan perdagangan Jumat, harga CPO tercatat melemah, melanjutkan tren penurunan yang dipicu oleh pelemahan harga minyak sawit di pasar Dalian, China.
Rincian Penurunan Harga CPO
Kontrak berjangka CPO acuan untuk pengiriman Januari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange mengalami penurunan sebesar 1,29 persen menjadi MYR 4.205 per ton. Secara keseluruhan, dalam satu pekan terakhir, harga komoditas ini telah merosot tajam sebesar 4,89 persen. Lebih lanjut, selama bulan Oktober, kontrak CPO telah terkoreksi sebesar 4,15 persen, menandai penurunan selama dua bulan berturut-turut.
Faktor Penyebab Pelemahan Harga CPO
Seorang trader dari Kuala Lumpur mengonfirmasi bahwa pergerakan harga CPO pada Jumat sangat dipengaruhi oleh pelemahan yang terjadi di pasar Dalian. Berikut adalah faktor-faktor kunci yang memberi tekanan pada harga CPO:
1. Tekanan dari Pasar Dalian dan Minyak Nabati Lain
Kontrak minyak sawit di Bursa Dalian mengalami pelemahan sebesar 0,95 persen, sementara minyak kedelai juga turun 0,32 persen. Harga CPO dikenal sangat berkorelasi dengan pergerakan minyak nabati pesaingnya seperti minyak kedelai, karena mereka bersaing langsung di pasar minyak nabati global.
Artikel Terkait
BSDE Catat Laba Bersih Turun 49% di 2025, Tapi Prospek Tetap Cerah
Harga BBM Pertamina Naik 1 November 2025: Daftar Lengkap Pertamax, Pertalite, Solar
10 Saham Paling Aktif di BEI 27-31 Oktober 2025: COCO Terbanyak Ditrading, Nilai Transaksi Capai Rp 22,63 Triliun
Program Magang Nasional Batch 2 Dibuka, Kuota 80.000 Peserta & Manfaatnya bagi Perusahaan