“Penerapan SMT merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mengedepankan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas dalam setiap proses bisnis. Integrasi ini menjadi fondasi bagi Adhi Karya untuk terus beradaptasi, berinovasi, dan memastikan seluruh aktivitas operasional berjalan sesuai standar tata kelola perusahaan yang baik,” ujarnya dalam keterbukaan informasi ke BEI, Kamis (30/10/2025).
Dukung GCG dengan Platform Digital
Sebagai bagian dari implementasi sistem ini, Adhi Karya juga mulai memanfaatkan platform digital terintegrasi. Platform ini digunakan untuk pengelolaan dokumen, audit, dan evaluasi kinerja secara real-time, yang membuat penerapan manajemen menjadi lebih adaptif dan berkelanjutan.
Langkah strategis ini sejalan dengan visi Adhi Karya untuk menjadi korporasi inovatif dan berbudaya unggul. Penerapan SMT sekaligus memperkuat komitmen perusahaan dalam mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan melalui praktik Good Corporate Governance (GCG) dan sistem manajemen yang unggul.
“Ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan meningkatkan efisiensi operasional di seluruh lini bisnis,” pungkas Entus.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Indonesia Alokasi 15.000 Hektare Lahan di Kaltara untuk Proyek Pertanian Palestina
Laba Bersih BFIN Tembus Rp1,16 Triliun di Kuartal III 2025, NPF Terjaga!
Pemilik Saham CMRY: Profil Lengkap Pendiri Cimory dan Susunan Pemegang Saham Mayoritas
Realisasi Buyback Saham BFIN Tembus Rp139 Miliar: Harga & Dampaknya