"Dengan struktur permodalan yang lebih solid, right issue akan menjadi momentum bagi peningkatan kinerja dan profitabilitas Perseroan. Hal ini juga membuka potensi pembagian dividen yang lebih besar di masa depan," jelas Suminto.
Mekanisme Promissory Note dan Implikasinya
Pemegang saham juga menyetujui penerbitan promissory note (PN) sebagai bagian dari pembiayaan akuisisi. Instrumen ini memungkinkan pemegang PN untuk meningkatkan kepemilikan saham tanpa menambah modal baru, sementara perusahaan dapat meningkatkan ekuitas tanpa menambah kewajiban berbunga.
Kepemilikan PN didominasi oleh Hilong (25%) dan pihak terafiliasi Yafin Tandiono Tan (30%). Konversi PN dan partisipasi dalam right issue berpotensi memicu kewajiban mandatory tender offer (MTO), yang dapat mengubah struktur kepemilikan dan tata kelola perusahaan.
Ekspansi Usaha dan Prospek Masa Depan CBRE
RUPSLB juga menyetujui perubahan Anggaran Dasar untuk memperluas kegiatan usaha ke angkutan laut luar negeri dan layanan penunjang perairan. Langkah ini menandai fase ekspansi yang lebih agresif di sektor offshore bagi CBRE.
Artikel Terkait
Viral Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Ngaji di Mobil Saat Macet, Suaranya Bikin Netizen Terpukau
Token Listrik PLN Tidak Bisa Kadaluarsa? Ini Fakta Lengkap & Cara Input 2025
Laba Bersih BUMI Anjlok 76,1%, Tapi Laba Usaha Melonjak 231,9% di Kuartal III 2025
Transformasi Digital Astra Agro (AALI) Pacu Produktivitas & Keberlanjutan Sawit