Rekomendasi beli ini didasarkan pada perhitungan rasio Price-to-Earnings (PE) sebesar 7,7 kali, yang dinilai sejalan dengan rata-rata historis saham ERAA pada periode 2020 hingga 2025.
Dukungan terhadap rekomendasi ini berasal dari proyeksi pertumbuhan penjualan yang solid dan kesuksesan ekspansi vertikal perusahaan sepanjang tahun 2025. Lini bisnis Food and Nourishment, yang mencakup merek-merek seperti Chagee dan Paris Baguette, dilaporkan menunjukkan perkembangan yang positif dengan pembukaan gerai baru sesuai jadwal yang direncanakan.
Diversifikasi ERAA ke dalam sektor F&B dinilai sebagai langkah strategis untuk mendapatkan margin laba yang lebih tinggi, yang selama ini didominasi oleh bisnis smartphone. Eksekusi rencana ekspansi dinilai berjalan dengan baik, menunjukkan konsistensi manajemen dalam mempertahankan pertumbuhan dua digit dari lini bisnis di luar smartphone.
Secara teknis, hingga penutupan perdagangan pada Rabu, 29 Oktober 2025, saham ERAA tercatat menguat sebesar 2,36 persen, ditutup pada level Rp434 per saham.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya