Michael Yeoh mengingatkan investor untuk tidak serta-merta mengaitkan kenaikan harga saham semata-mata dengan spekulasi masuk MSCI. Lembaga indeks global ini dikenal memiliki aturan yang ketat.
"MSCI memiliki kalkulasi free float tersendiri yang mungkin berbeda dari data publik. Selain itu, mereka juga menerapkan persyaratan likuiditas yang harus dipenuhi secara konsisten minimal selama enam bulan," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa saham di luar konglomerasi besar justru bisa memiliki potensi lebih tinggi untuk dilirik, terutama jika dilihat dari sisi likuiditas dan proporsi kepemilikan publiknya.
Jadwal Penting dan Implikasi Masuk Indeks MSCI
MSCI dijadwalkan mengumumkan hasil tinjauan periodik pada 5 November 2025. Perubahan apapun yang diumumkan akan mulai berlaku efektif pada 25 November 2025.
Masuknya sebuah saham ke dalam indeks MSCI merupakan momen penting. Status ini dapat menarik minat investor institusi global, meningkatkan likuiditas perdagangan saham, dan secara positif mempengaruhi sentimen serta harga saham terkait di pasar modal Indonesia.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya