GELORA.ME - Salah satu pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Yeremias Foumair, menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia pun memilih meninggalkan kelompok teroris tersebut.
Keputusan ini diambil setelah bertahun-tahun hidup dalam pelarian bersama kelompok separatis bersenjata, di Maybrat, Kampung Fuog, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.
Yeremias Foumair merupakan Komandan Batalyon (Danyon) Ayosami, Kodap IV/Sorong Raya. Dia mengaku bahwa kerinduan untuk kembali kepada keluarganya, terutama istri dan anak-anaknya, menjadi alasan utama ia meninggalkan perjuangan bersenjata dan memilih kembali ke pangkuan NKRI.
"Saya rindu bertemu istri dan anak-anak saya yang sudah hidup aman damai di kampung. Saya bosan hidup di hutan penuh ketakutan dan penderitaan. Sekarang saya sadar, jalan kekerasan tidak membawa perubahan," ujarnya, Jumat (16/5/2025).
Dansatgas 501/BY, Letkol Inf Yakhya Wisnu Arianto menyampaikan rasa syukurnya kepada Tuhan karena hari ini dapat melakukan acara ikrar setia NKRI kepada pentolan OPM Yeremias Foumair.
“Beberapa hari lalu kita juga sudah melakukan setia NKRI kepada istri yang bersangkutan, kehadiran kami satgas TNI untuk membantu masyarakat dimana mari kita memberikan dukungan kepada Pemerintah Daerah dalam meningkatkan pembangunan di kampung ini, oleh karena itu mari kita jaga silaturahmi ini dengan baik,” ujar Yakhya Wisnu.
“Saatnya kita melakukan perubahan, dan selamat datang kepada Yeremias Foumair dan tentunya yang bersangkutan ingin hidup tenang dan damai, bisa beraktivitas dan tinggal bersama keluarga tercinta, sekali lagi terimakasih atas kesungguhan hatinya karena ingin kembali ke pangkuan NKRI,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang berbeda, Pangkoops TNI Habema Mayjen Lucky Avianto mengapresiasi atas Langkah dan tindakan yang dilakukan oleh Letkol Inf Yakhya Wisnu Arianto.
"TNI mengedepankan pendekatan teritorial yang humanis dalam menjalankan tugasnya sebagaimana diatur dalam Inpres RI No. 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua, dimana tugas dan kehadiran personel TNI di Papua tidak semata bersifat militeristik, tetapi juga sosial dan kemasyarakatan,”pungkasnya.
Sumber: okz
Artikel Terkait
Usai Ditegur Sosok Ini, Hercules Akhirnya Mau Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo & Yayat Sudrajat
Geger! Tersangka Tewas Setelah Dipaksakan Menjalani Penahanan Walau Sedang Sakit oleh Penyidik Polda Sulut
Tidak Berniat Membelot dari NKRI, Satriya Kumbara Gabung Militer Rusia demi Nafkahi Keluarga
Viral Grepe-grepe Paha Siswi SMP saat Oper Gigi, Sopir Taksi Online di Bandung Akhirnya Ditangkap!