Sebelumnya, Kadispen TNI Brigjen Hamim Tohari menyebut bahwa video penganiayaan itu tidak ada hubungannya degan apa yang terjadi antara Imam Masyskur dengan anggota Paspampres.
Hal ini ketika TNI ditanya oleh awak media kalau memang video viral tersebut hoax lantas penganiayaan seperti apa yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban.
"Perlu saya sampaikan, bahwa saat ini hasil visum maupun autopsi belum keluar dan kita masih menunggu," ucap Kadispen TNI Brigjen Hamm Tohari.
Bahkan dirinya meminta agar tidak terpancing dengan video serta gambar yang belum bisa dibuktikan kebernaranya.
Karena menurutnya, hasil penyelidikan serta visum nanti akan terus disampaikan sembari menunggu bukti dan saksi yang mendukung dan kejadian ini.
Sebagaimana diketahui beredar di media sosial video penganiayaan seorang laki-laki didalam sebuah mobil.
Dimana laki-laki tersebut disuruh duduk berlutut kemudian dipukul menggunakan benda keras hingga berdarah.
Terdengar pula suara laki-laki yanh dianiaya tersebut menjerit kesakitan dan mengucapkan kalimat Allahuakbar..La Ilahailallah.
Sementara diartikel sebelumnya, disebutkan bahwa Imam Masykur meninggal akibat penganiayaan oleh anggota Paspampres.
Imam Masykur meninggal dan mengalami patah tulang rusuk serta rahang akibat penganiayaan tersebut. (*)
Sumber: kilat
Artikel Terkait
Warga Tuban Rugi Jutaan Rupiah! Motor Brebet & Tak Bertenaga Usai Isi Pertamax, Ini Penyebabnya
Ulat di Menu MBG SMAN 1 Kamal Diklaim Tinggi Protein, Ini Faktanya
Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis di Siak: Motif Gara-Gara Hotspot Dimatikan Mengejutkan
Siswi SMA Pesisir Selatan Melahirkan di Kelas, Terungkap Dihamili Paman Sendiri