2. Membangun Kembali Mental Juara dan Kepemimpinan
Juventus saat ini menghadapi krisis kepemimpinan yang serius. Meski Tudor menyebut memiliki banyak pemimpin seperti Manuel Locatelli, Khephren Thuram, dan Dusan Vlahovic, tim tampak rapuh di bawah tekanan.
Spalletti memiliki rekam jejak membentuk pemain bermental juara, seperti yang dilakukannya dengan Khvicha Kvaratskhelia dan Victor Osimhen di Napoli. Kemampuan ini sangat dibutuhkan Juventus untuk membangun kembali karakter tim yang tangguh dan kompetitif seperti era keemasan Bianconeri.
3. Menyelaraskan Visi dengan Manajemen Klub
Tantangan non-taktis terbesar Spalletti adalah menjaga harmoni dengan manajemen klub. Ketidakharmonisan dengan direksi menjadi salah satu penyebab kepergian Igor Tudor.
Spalletti harus bekerja sama dengan jajaran direksi, termasuk Damien Comolli, dalam perencanaan skuad. Juventus juga sedang menunggu pengumuman direktur olahraga baru yang akan bekerja langsung dengan Spalletti untuk strategi jangka panjang.
Keselarasan visi antara pelatih dan direksi akan menentukan masa depan Juventus, terutama menjelang bursa transfer Januari 2026. Dengan koordinasi yang baik, Juventus berpeluang besar membangun kembali identitas permainan menyerang yang atraktif dan mendominasi persepakbolaan Italia serta Eropa.
Artikel Terkait
Pengalaman Gilang Nonton MotoGP Malaysia 2025 & Wisata ke Destinasi Ikonik
Joan Mir Yakin Era Kejayaan Honda Segera Kembali Usai Podium MotoGP Malaysia 2025
Dominasi Marquez Bersaudara di MotoGP 2025 Bikin Jorge Lorenzo Tanya ChatGPT
Jonatan Christie Lolos ke Perempat Final Hylo Open 2025, Kalahkan Wakil Taiwan