GELORA.ME - European Super League (ESL) kembali menggebrak setelah keputusan mengejutkan dari Pengadilan Uni Eropa yang membatalkan larangan sebelumnya.
Pelarangan yang dijatuhkan FIFA dan UEFA dianggap tidak sah berdasarkan hukum kompetisi dan kebebasan layanan.
Hasilnya, ESL bangkit kembali dengan semangat baru dan mengumumkan format kompetisi yang revolusioner.
Baca Juga: Angkat Bicara, PO Rosalia Indah Siap Pecat Jika Crew-nya Benar Melakukan Pencurian iPad
Perusahaan penyelenggara ESL, A22, mengungkapkan format yang menggairahkan.
Mereka menegaskan bahwa partisipasi klub akan didasarkan pada pencapaian olahraga, tanpa anggota tetap, sambil memastikan klub tetap aktif di liga domestik mereka.
Artikel Terkait
Strategi Bojan Hodak Bawa Persib Bandung Taklukkan Bali United di Liga 1 2025
Adnan Maulana Cetak Rekor Smash Tercepat French Open 2025: 413,8 km/jam!
Alex dan Marc Marquez Borong Posisi 1-2 di Klasemen Akhir MotoGP 2025, Buat Sejarah!
Alasan Strategis Apriyani/Fadia Mundur dari Korea Masters 2025 Terungkap