Dia berencana membiayai programnya dengan menaikkan tarif pajak perusahaan dan mengenakan pajak untuk warga berpenghasilan di atas $1 juta per tahun.
Pembelaan terhadap Palestina dan Tantangan dari Donald Trump
Sikap Mamdani yang vokal membela Palestina menjadi sorotan. Dia bahkan berjanji akan menangkap PM Israel Benjamin Netanyahu jika datang ke New York. Sikap ini membuat lobi Israel dan pengusaha mengucurkan dana besar untuk mengalahkannya.
Presiden AS Donald Trump secara terbuka mengancam akan menahan dana federal untuk New York jika Mamdani terpilih, dengan menyebutnya sebagai "kandidat komunis". Trump juga menyatakan bahwa orang Yahudi yang memilih Mamdani adalah "orang bodoh".
Mamdani membalas tantangan Trump dalam pidato kemenangannya dengan mengatakan, "Ini adalah cara kita menghentikan Trump... Naikkan volumenya."
Latar Belakang dan Strategi Kemenangan Mamdani
Mamdani adalah keturunan India yang lahir di Uganda dan pindah ke New York pada usia tujuh tahun. Sebelum terjun ke politik, dia bekerja sebagai konselor perumahan untuk mencegah penyitaan. Kemenangannya didukung oleh kampanye media sosial yang agresif, memungkinkannya menjangkau pemilih muda dan tidak tertarik pada politik.
Dia berhasil mengalahkan setidaknya 26 miliarder yang menghabiskan jutaan dolar untuk mencegah kemenangannya. Partisipasi pemilih dalam pilkada ini tercatat yang tertinggi sejak 1989, dengan lebih dari 2 juta suara.
Artikel Terkait
Misteri Komet 3I/ATLAS: Berubah Biru & Akselerasi Misterius di Dekat Matahari
Jusuf Kalla Tuding Rekayasa Mafia Tanah di Sengketa Lahan 16,4 Hektare Makassar
Gubernur Riau Abdul Wahid Ditahan KPK: Kronologi OTT dan Barang Bukti Rp1,6 Miliar
Kasus Ijazah Jokowi Diusut Kembali, FPP-TNI Datangi Bareskrim