Eks Wakapolri Soroti Hilangnya Kata 'Kejujuran' dalam Tribrata Polri
Komjen Pol (Purn) Nanan Soekarna, mantan Wakapolri periode 2011-2013, menyoroti hilangnya kata kunci 'kejujuran' dalam pedoman Tribrata Polri. Pernyataan ini disampaikannya dalam Dialog Kebangsaan memperingati Hari Jadi Humas Polri ke-74.
Perbandingan Tribrata 1954 dan 2022
Nanan mengungkapkan perbedaan mendasar antara Tribrata era 1954 dengan versi terbaru tahun 2022. "Kata kejujuran yang dulu tertulis dalam Tribrata tahun 1954, tapi hilang di dalam Tribrata tahun 2022," tegasnya dalam acara yang disiarkan melalui YouTube Divisi Humas Polri.
Menurut Nanan, hilangnya satu kata kunci tersebut membawa dampak yang signifikan. "Dengan hilangnya satu kata, maka sejuta makna ikut pudar. Tanpa kejujuran hukum kehilangan nurani. Tanpa kejujuran, kepercayaan rapuh seperti sekarang," ujarnya.
Krisis Integritas dan Kepercayaan Publik
Mantan Wakapolri ini menyatakan bahwa krisis yang dihadapi Polri saat ini bukan hanya persoalan kelembagaan, melainkan krisis integritas. "Sekarang pimpinan institusi, masyarakat untrusted terhadap Polri bahkan ujungnya minta direformasi kembali Polri," tutur Nanan.
Ia menekankan bahwa integritas merupakan jembatan antara kebenaran dan kepercayaan. "Tanpa integritas kebenaran akan kehilangan arah. Tanpa kebenaran, kepercayaan menjadi rapuh. Integritas bukan hanya sifat pribadi melainkan pondasi moral sistemik," jelasnya.
Tiga Inisiatif Reformasi Kode Etik Polri
Selama menjabat sebagai Wakapolri, Nanan mengaku telah menanamkan tiga hal penting dalam kode etik Polri:
Artikel Terkait
Emil Audero Bongkar Sisi Lain Jamie Vardy di Cremonese: Sederhana dan Rajin Latihan
Percepatan FTA Indonesia-GCC 2025, Investasi, dan Forum Energi Kuwait Jadi Fokus
FTA 3.0 ASEAN-China Diteken: Dampak, Bidang Baru, dan Peluang untuk UKM
Brasil Target Juara Piala Dunia U-17 2025, Peringatan Keras untuk Timnas Indonesia