Amin mengkritik jarak Jakarta-Bandung yang hanya 142 kilometer dinilai tidak sepadan dengan biaya besar yang dikeluarkan. Menurutnya, prioritas seharusnya adalah transportasi massal inklusif seperti commuter line yang lebih langsung dirasakan masyarakat menengah ke bawah.
Solusi dan Usulan Restrukturisasi Utang Whoosh
Untuk mencegah beban jangka panjang, Amin mengusulkan beberapa langkah strategis:
- Restrukturisasi utang dan efisiensi operasional.
- Monetisasi aset dan optimalisasi pendapatan non-tiket melalui skema rail property ala Hong Kong.
- Integrasi layanan transportasi dan membuka peluang bagi investor strategis dengan tata kelola yang transparan.
Opsi Tambahan Pengelolaan KCJB
Amin juga menyarankan dua skema tambahan:
- Joint Operation (JO): Kerja sama operasi antara PT KAI/KCIC dan operator China dengan pembagian pendapatan proporsional dan wajib transfer teknologi.
- Build-Operate-Transfer (BOT): Skema selama 50 tahun dengan bentuk ground lease, bukan jual aset. Evaluasi dilakukan setiap 10 tahun dengan hak buy-back untuk negara.
Pentingnya Pengelolaan TOD yang Transparan
Pengelolaan kawasan Transit Oriented Development (TOD) di sekitar stasiun harus dilakukan secara transparan. Amin menekankan pentingnya:
- Pembentukan badan pengelola bersama.
- Alokasi 20% area untuk ruang publik dan perumahan terjangkau.
- Mekanisme revenue sharing dan audit independen.
- Transfer teknologi dan pemberdayaan SDM lokal.
“TOD harus inklusif, bukan semata komersial. Harus ada pengawasan agar proyek ini tetap berdaulat, efisien, dan memberi manfaat ekonomi luas bagi rakyat,” pungkas Amin.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan proyek Whoosh tidak terus menjadi beban negara dan dapat dikelola secara lebih efisien dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Artikel Terkait
3 Jalur Alternatif Jogja Wonogiri 2024: Cepat, Aman & Bebas Macet
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: Fakta Terbaru dan Konfirmasi Resmi 2025
Fakta Aksi Joget Anggota DPR di Sidang Tahunan 2025: Bukan Gaji Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Pipa PPR RIIFO: Solusi Perpipaan Halal & Food Grade NSF 51