Berbicara mengenai isu dugaan mark up pada proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh, Mahfud MD memberikan pandangannya. Ia menilai bahwa masih ada kemungkinan Jokowi tidak terlibat dalam praktik tersebut.
"Sehingga saya menduga, pemainnya kalau memang ada korupsi di proyek Whoosh, itu berada di level berikutnya," sebut Mahfud MD. "Tidak di tingkat Presiden, karena ini yang lobi, ini yang mengusulkan, dan sebagainya," tambahnya.
Dugaan Korupsi Kemungkinan Terjadi di Level di Bawah Presiden
Mahfud MD menilai bahwa dugaan adanya praktik korupsi dalam proyek-proyek pemerintah lebih mungkin terjadi di level di bawah presiden. Ia menegaskan bahwa semua pihak yang bertindak 'nakal' dapat tertangkap asalkan proses penyelidikan dilakukan dengan benar dan profesional.
"Yang harus diselidiki tertuju ke situ, tinggal nanti apakah ada kaitannya dengan atas, samping dan sebagainya pasti ketemu sendiri, kalau penyelidikannya benar," tegas Mahfud MD.
Pernyataan Mahfud MD ini memberikan perspektif menarik mengenai kepemimpinan Jokowi dan pengawasan proyek strategis nasional seperti Kereta Cepat Whoosh yang menjadi perhatian publik.
Artikel Terkait
Kronologi Truk Tangki BBM Terbakar di Cianjur: 6 Ruko Hangus, Ledakan & Korban Luka
ADMM-Plus 2025: Hasil, Isu, dan Komitmen Kerja Sama Pertahanan ASEAN
Viral Mobil SPPG Angkut Babi di Nias, BGN Laporkan ke Polisi
Hasil Liga Italia Pekan 10: Debut Manis Spalletti Bawa Juventus Menang, Napoli Ditahan Como