Data perdagangan pada paruh pertama 2025 memang menunjukkan performa yang kuat. Nilai ekspor dan impor masing-masing tercatat tumbuh pesat sebesar 6,5 persen dan 6,1 persen. Namun, optimisme ini perlu disikapi dengan hati-hati.
Laporan memprediksi bahwa pertumbuhan ekspor akan melambat signifikan menjadi hanya sekitar satu persen pada tahun depan. Perlambatan ini dipicu oleh ketegangan perdagangan yang diperkirakan masih akan berlanjut.
Ancaman Utang Pemerintah yang Meningkat
Tantangan serius lainnya adalah peningkatan utang pemerintah. Utang pemerintah di kawasan APEC diproyeksikan akan melebihi 110 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2026. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari perkiraan sebelumnya dan dapat menjadi beban bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Artikel Terkait
Bupati Situbondo Turun Tangan Bantu Kakek Masir: Kronologi & Tuntutan 2 Tahun Penjara Kasus Burung Cendet
Ijazah Asli Jokowi Diperlihatkan di Polda, Kasus Fitnah Siap Dibawa ke Sidang
Tora Sudiro Jual Koleksi Moge, Fokus Nabung untuk Masa Tua dan Cucu
Danantara Akuisisi Hotel Novotel & Lahan 4,4 Hektar di Makkah untuk Jamaah Haji & Umrah Indonesia