Politikus PDI Perjuangan Ferdinand Hutahean mengkritik keras utang proyek Kereta Cepat Whoosh, menyebutnya sebagai akibat kebijakan keliru Presiden Joko Widodo. Ferdinand menegaskan pemerintah kini menanggung beban finansial sangat besar akibat proyek ini.
Menurut analisis Ferdinand, pembangunan Whoosh didasari ambisi pribadi Jokowi bukan kebutuhan riil masyarakat. Proyek kereta cepat ini dinilai tidak masuk skala prioritas pembangunan nasional.
"Whoosh bukan kebutuhan bangsa melainkan keinginan dan ambisi semata. Kebijakan berani Pak Jokowi yang keliru telah menciptakan problem bangsa baru," ujar Ferdinand dalam program Interupsi di iNews TV, Kamis (30/10/2025).
Ferdinand mengungkapkan besaran utang Whoosh mencapai triliunan rupiah per tahun hanya untuk pembayaran bunga. Meski ada restrukturisasi utang 60 tahun, beban bunga tetap memberatkan APBN.
Artikel Terkait
Ibu di Pangkalpinang Setrika Anak Kandung, Terancam 12 Tahun Penjara
Persija Jakarta Tim Tandang Terproduktif Liga 1 2025/2026, Puncak Klasemen Diincar
Pramono Raihan/Candani Athresia Raih Medali Emas Asian Youth Games 2025, Kado Ketiga untuk Indonesia
KTT APEC 2025: Presiden Prabowo Tiba di Korea Selatan, Bahas Tema & Agenda Prioritas