PPATK Ungkap 51.611 ASN Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp976,8 Triliun
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap fakta mengejutkan tentang keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam praktik judi online. Data terbaru menunjukkan sebanyak 51.611 ASN terdeteksi sebagai pemain aktif judi online selama periode 2023-2024.
Lonjakan Signifikan Pemain Judi Online di Kalangan ASN
Deputi Analisis dan Pemeriksaan PPATK, Danang Tri Hartono, mengonfirmasi adanya peningkatan drastis jumlah pemain judi online. "Ironisnya, sekitar 51.611 pemain judi online diidentifikasi berasal dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), baik di pemerintah pusat maupun daerah," ujar Danang dalam keterangan pers di BSD, Tangerang Selatan, Kamis (30/10/2025).
Perkembangan Data Pemain Judi Online 2023-2024
PPATK mencatat pertumbuhan eksponensial jumlah pemain judi online secara keseluruhan. Angka pemain meningkat lebih dari dua kali lipat dari 3,79 juta orang pada 2023 menjadi 9,78 juta orang di 2024.
Perputaran Dana Judi Online Capai Rp976,8 Triliun
Analisis PPATK mengungkap perputaran dana judi online mencapai angka fantastis. Dari tahun 2017 hingga semester pertama 2025, total perputaran dana telah menembus Rp976,8 triliun dengan lebih dari 709 juta transaksi tercatat selama periode tersebut.
Operasi Lebah Madu: Strategi PPATK Berantas Judi Online
Sebagai langkah strategis, PPATK meluncurkan inisiatif 'Operasi Lebah Madu' untuk memperkuat sistem pencegahan dan pemberantasan korupsi serta judi online. Inisiatif ini memastikan pemanfaatan data intelijen keuangan tidak hanya berhenti pada analisis, tetapi menjadi dasar pengambilan kebijakan, tindakan penegakan hukum, dan penegakan disiplin ASN yang terukur.
Artikel Terkait
Persija Jakarta Tim Tandang Terproduktif Liga 1 2025/2026, Puncak Klasemen Diincar
Pramono Raihan/Candani Athresia Raih Medali Emas Asian Youth Games 2025, Kado Ketiga untuk Indonesia
KTT APEC 2025: Presiden Prabowo Tiba di Korea Selatan, Bahas Tema & Agenda Prioritas
Konferensi LKLB 2025: Penguatan Toleransi dan Pendidikan Multikultural di Jakarta