Menhut Raja Juli Antoni Tegaskan Penindakan Tegas Tambang Emas Ilegal di Halimun Salak
Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) mendapatkan perhatian serius dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menegaskan komitmennya untuk menindak tegas semua aktivitas ilegal yang merusak lingkungan ini.
Komitmen Penegakan Hukum oleh Menhut
Menhut Raja Juli Antoni menyatakan bahwa semua bentuk PETI akan ditindak setegas-tegasnya. Pemberian sanksi berat akan diterapkan sesuai dengan regulasi yang berlaku. "Semua akan ditindak setegas-tegasnya. (Sanksi) Nanti baca di regulasi, bahwa semuanya yang memungkinkan untuk dilakukan, (akan) kita lakukan," tegas Menhut pada Rabu (29/10/2025).
Instruksi langsung telah diberikan kepada Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan (Gakkum) KLHK untuk menangani kasus ini secara komprehensif, mulai dari penyelidikan hingga penjatuhan sanksi.
Pemicu Viral dan Cakupan Masalah yang Lebih Luas
Kasus PETI di Halimun Salak mencuat setelah deretan tenda biru di kawasan TNGHS menjadi viral di media sosial. Tenda-tenda tersebut terlihat jelas dari citra Google Maps, memicu kekhawatiran publik akan kerusakan lingkungan.
Masalah tambang ilegal ternyata tidak hanya terjadi di Halimun Salak. Dugaan aktivitas serupa juga terdeteksi di sekitar kawasan Mandalika, Nusa Tenggara Barat, menunjukkan bahwa masalah PETI adalah persoalan yang lebih luas dan membutuhkan penanganan serius.
Artikel Terkait
Hasil Babak Pertama Bali United vs Persib Bandung 0-0: Thom Haye dan Hauptmeijer Jadi Sorotan
BMKG: Puncak Musim Hujan 2025-2026 Diperkirakan Desember-Januari, Waspada Hujan Ekstrem
Momen Viral PM Jepang Sanae Takaichi Geser Kursi Dekati Prabowo di APEC 2025
Rob Jetten Calon PM Termuda & Pertama LGBT Belanda Pasca Kemenangan Tipis D66