Vance menyatakan komitmen AS untuk mendukung proses perdamaian yang berkelanjutan. "Kami di sini untuk membicarakan perdamaian. Kami berada di sini untuk membahas bagaimana memastikan perjanjian damai yang dimulai sekitar seminggu lalu tetap berlaku, bahwa kita akan melangkah ke fase kedua, ketiga dengan sukses," ujarnya.
Meski mengakui bahwa proses mendamaikan konflik Israel-Hamas penuh dengan tantangan, Vance menyampaikan optimisme yang tinggi. Keyakinannya didasarkan pada dialog dengan para pemimpin Israel dan negara-negara Teluk Arab.
Visi AS untuk Timur Tengah yang Lebih Baik
Vance lebih lanjut menjelaskan bahwa tujuan utama pemerintahan Trump adalah menciptakan sebuah lingkungan di mana negara-negara Teluk Arab dan Israel dapat bekerja sama membangun kawasan Timur Tengah yang lebih baik untuk semua pihak.
Di sisi lain, dalam pertemuan tersebut, Presiden Herzog menyampaikan apresiasinya kepada Vance dengan menyebutkan bahwa dirinya adalah penggemar berat buku "Hillbilly Elegy" yang ditulis oleh Vance. Herzog juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Trump atas keteguhannya dalam berupaya mewujudkan perdamaian di kawasan tersebut.
Artikel Terkait
China Vs AS: Strategi Baru 2026-2030 untuk Lepas dari Ketergantungan Teknologi
Lisa Mariana Resmi Diperiksa Bareskrim sebagai Tersangka Kasus Ridwan Kamil, Ini Fakta Terbarunya
Trump & Kim Jong Un Akan Bertemu Pekan Depan? Menteri Korsel Bongkar Lokasinya!
Bahasa Indonesia Resmi di UNESCO & 57 Negara: Soft Power RI Menguat di Kancah Global