Tentara Israel Mulai Tarik Mundur dari Gaza, Benarkah Gencatan Senjata Akan Berlangsung?

- Jumat, 10 Oktober 2025 | 17:55 WIB
Tentara Israel Mulai Tarik Mundur dari Gaza, Benarkah Gencatan Senjata Akan Berlangsung?

Pasukan Israel Mulai Mundur dari Gaza: Gencatan Senjata Disetujui

Pasukan Israel mulai menarik diri dari beberapa wilayah di Gaza pada hari Jumat, menyusul disetujuinya perjanjian gencatan senjata dengan Hamas. Langkah ini membuka harapan baru untuk mengakhiri permusuhan setelah dua tahun peperangan.

Beberapa warga Palestina mulai kembali ke rumah mereka yang hancur, meski kebingungan masih menyelimuti mengenai kepastian berakhirnya konflik. Ismail Zayda (40 tahun), warga kawasan Sheikh Radwan di Kota Gaza, mengungkapkan perasaannya, "Alhamdulillah rumah saya masih berdiri. Tetapi tempat ini hancur, rumah-rumah tetangga saya hancur, seluruh distrik hancur."

Persetujuan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera

Pemerintah Israel secara resmi meratifikasi gencatan senjata dengan Hamas pada Jumat dini hari. Kesepakatan ini membuka jalan untuk menghentikan permusuhan di Gaza dalam waktu 24 jam dan proses pembebasan sandera Israel yang ditahan dalam 72 jam setelahnya.

Melalui akun X berbahasa Inggris miliknya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, "Pemerintah baru saja menyetujui kerangka pembebasan semua sandera – baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal."

Proses Penarikan Pasukan Israel dari Gaza

Di Khan Younis, wilayah selatan Jalur Gaza, beberapa tentara Israel terlihat mundur dari daerah timur dekat perbatasan. Namun, suara tembakan tank masih terdengar menurut laporan penduduk setempat.

Sementara di kamp Nusseirat di daerah tengah, beberapa pasukan Israel membongkar posisi mereka dan bergerak ke timur menuju perbatasan Israel. Meski demikian, pasukan lainnya masih tetap berada di daerah tersebut.

Kondisi Warga dan Bantuan Kemanusiaan

Pasukan Israel juga menarik diri dari jalan sepanjang pantai Mediterania menuju Kota Gaza. Ratusan warga berkumpul dengan harapan dapat kembali ke pusat kota utama yang telah menjadi sasaran serangan Israel selama sebulan terakhir.

Petugas penyelamat di Kota Gaza akhirnya dapat memulai misi di daerah-daerah yang sebelumnya tidak dapat mereka jangkau. Petugas medis melaporkan setidaknya 10 jenazah berhasil ditemukan dari serangan sebelumnya.

Setelah perjanjian gencatan senjata berjalan, truk-truk pembawa makanan dan bantuan medis akan segera masuk ke Gaza. Bantuan ini sangat dibutuhkan oleh ratusan ribu warga yang saat ini berlindung di tenda-tenda setelah rumah mereka hancur.

Dampak Regional dan Peran Internasional

Perang ini telah memperdalam isolasi internasional Israel dan menciptakan gejolak di Timur Tengah, menyebar menjadi konflik regional yang melibatkan Iran, Yaman, dan Lebanon. Konflik ini juga menguji hubungan AS-Israel, dimana Presiden Donald Trump disebutkan mulai kehilangan kesabaran terhadap Netanyahu.

Kesepakatan gencatan senjata ini mendapat dukungan dari negara-negara Arab dan Barat, serta dianggap sebagai pencapaian diplomatik besar bagi Trump. Amerika Serikat berencana mengerahkan 200 tentara sebagai bagian dari satuan tugas gabungan untuk stabilitas Gaza.

Statistik Korban dan Masa Depan Gaza

Lebih dari 67.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza, yang dilancarkan setelah pejuang Hamas menyerbu kota-kota Israel pada 7 Oktober 2023. Sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan tersebut dan 251 orang disandera.

Meski gencatan senjata telah disepakati, masih banyak tantangan yang harus dihadapi kedepannya, termasuk bagaimana Jalur Gaza yang hancur akan dikuasai setelah pertempuran berakhir, serta nasib akhir Hamas yang masih menolak tuntutan Israel untuk melucuti senjatanya.

Sumber: Artikel Asli

Komentar