Korban jiwa reruntuhan bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur terus bertambah. Hingga Minggu, 5 Oktober 2025 pukul 18.00 WIB, jenazah yang ditemukan sudah mencapai 40 jenazah.
"Penemuan jenazah per hari ini paling banyak apabila dibanding hari-hari sebelumnya," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Secara rinci, 3 jenazah ditemukan pada Rabu, 1 Oktober 2025. Kemudian pada Kamis, 2 Oktober 2025 ada 2 jenazah. Lalu pada Jumat, 3 Oktober 2025 ada 9 jenazah, Sabtu, 4 Oktober 2025 11 jenazah, dan Minggu, 5 Oktober 2025 ada 15 jenazah ditemukan.
Ia melanjutkan, Tim SAR gabungan terus melakukan evakuasi reruntuhan dan pencarian korban dengan menggunakan alat berat.
Tim SAR juga menggunakan peralatan lengkap mulai Alat Pelindung Diri (APD), helm, kacamata khusus SAR, sarung tangan dan sepatu boots, mereka menerobos puing demi mengevakuasi jenazah yang telah tertimbun material selama tujuh hari.
Setelah ditemukan, jasad-jasad itu kemudian dimasukkan ke dalam kantong khusus jenazah, disemprot disinfektan lalu dibawa menuju ambulans dan dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diidentifikasi.
"Setiap temuan menjadi langkah berarti dalam proses pencarian, sekaligus membawa jawaban bagi keluarga dan wali santri yang selama ini menanti kepastian," tandas Abdul Muhari.
Sumber: rmol
Foto: Proses evakuasi korban jiwa reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto: Dokumentasi BNPB)
Artikel Terkait
Rocky Gerung: Jokowi Tenggelam Bersama Kedunguan Buzzer
Pengamat Ray Rangkuti Sindir Wapres Gibran: Janji 19 Juta Lapangan Kerja Malah Jadi 19 Juta PHK
Kebijakan Efisiensi Lebih Kejam dari Covid-19
Pendukung Jokowi Ancam Demo Pakai BH, Guntur Romli: Gerombolan Ternak yang Mau Permalukan Diri