Gempa 6,9 Magnitudo di Filipina Tewaskan 69 Orang

- Rabu, 01 Oktober 2025 | 18:10 WIB
Gempa 6,9 Magnitudo di Filipina Tewaskan 69 Orang


Sebanyak 69 orang meninggal dunia setelah gempa bumi berkekuatan 6,9 magnitudo mengguncang Provinsi Cebu, Filipina, Selasa malam, 29 September 2025. 

Guncangan kuat terjadi sekitar pukul 22.00 waktu setempat dan merusak banyak rumah, bangunan usaha, serta fasilitas umum.

Kota Bogo menjadi daerah yang paling parah terdampak. Dari total korban tewas, hampir separuhnya berasal dari kota pesisir berpenduduk 90 ribu jiwa itu. Sejumlah warga masih dikhawatirkan terjebak di reruntuhan. 

“Kami masih berada di golden hour pencarian dan penyelamatan. Masih banyak laporan warga yang tertimpa reruntuhan,” ujar Deputi Kepala Pertahanan Sipil, Bernardo Rafaelito Alejandro IV, seperti dimuat The Telegraph, Rabu, 1 Oktober 2025. 

Tim penyelamat dari tentara, polisi, hingga relawan telah dikerahkan. Mereka menggunakan anjing pelacak dan alat berat untuk mencari korban dari rumah ke rumah. Namun, upaya ini terhambat oleh hujan, jalan yang rusak, dan jembatan yang putus.

“Sulit bergerak di area longsor karena banyak bahaya,” kata petugas mitigasi bencana Kota Bogo, Glenn Ursal.

Korban juga ditemukan di kota kecil lain seperti Medellin dan San Remigio. Seorang anak, tiga anggota penjaga pantai, dan seorang pemadam kebakaran tewas akibat tertimpa reruntuhan saat mencoba menyelamatkan diri.

Gempa ini termasuk yang terkuat di kawasan tengah Filipina dalam lebih dari 10 tahun terakhir. Lembaga Vulkanologi Filipina sempat mengeluarkan peringatan tsunami hingga satu meter di pesisir Cebu, Leyte, dan Biliran. 

Namun peringatan itu dicabut setelah tiga jam karena tidak ada gelombang besar yang muncul. Hingga Rabu pagi, lebih dari 600 gempa susulan tercatat. 

“Ini benar-benar traumatis. Mereka baru saja diterpa badai, kini diguncang gempa,” kata Direktur Lembaga Vulkanologi, Teresito Bacolcol.

Sumber: rmol
Foto: Warga mengelilingi kantong jenazah di Kota Bogo, Provinsi Cebu, Filipina, Rabu, 1 Oktober 2025 (Foto: PTI)

Komentar