Jumlah korban meninggal akibat robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo terus bertambah. Hingga Selasa (30/9/2025), tercatat tiga santri meninggal dunia.
Satu korban meninggal saat dirawat di RSI Siti Hajar Sidoarjo, sementara dua lainnya meninggal di RSUD Notopuro Sidoarjo.
“Total ada 40 pasien yang kami tangani. Sebagian sudah pulang, ada yang rawat jalan, dan 10 pasien masih opname. Dari jumlah itu, dua pasien meninggal dunia,” jelas Direktur RSUD Notopuro Sidoarjo, dr. Atok Irawan.
Selain korban meninggal, sejumlah pasien masih menjalani perawatan intensif. Beberapa di antaranya harus dioperasi.
Bahkan ada santri yang harus amputasi tangan kiri akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Proses evakuasi terus berlangsung di lokasi pesantren, khususnya pada bangunan tiga lantai yang runtuh. Tim Basarnas bersama unsur gabungan masih melakukan pencarian dan penyelamatan di area tersebut.
Di sekitar kompleks pesantren, suasana masih dipadati wali santri yang datang memastikan kondisi anak-anak mereka. Akses menuju lokasi kini diperketat dengan pembatas, dan media hanya diberi ruang terbatas untuk mendekat.
Sumber: tribunnews
Foto: Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk/Net
Artikel Terkait
Roy Suryo Diperiksa 9 Jam di Polda Metro Jaya, Ungkap Kesan soal Kasus Ijazah Jokowi
Strategi Politik Sufmi Dasco Ahmad Hadapi Penolakan Kader Gerindra ke Budi Arie
KSAD Maruli Simanjuntak Tegur Mayjen Adipati Soal Sengketa Tanah JK, Ini Kata TNI AD
Sengketa Tanah Jusuf Kalla vs Lippo Group: Klaim, Fakta Hukum, dan Kronologi Lengkap