Said Didu Pastikan UTS Insearch Tempat Gibran Menuntut Ilmu Tidak Setara SMA/SMK: Itu Cuma Bimbel

- Kamis, 18 September 2025 | 11:15 WIB
Said Didu Pastikan UTS Insearch Tempat Gibran Menuntut Ilmu Tidak Setara SMA/SMK: Itu Cuma Bimbel




GELORA.ME- Mantan Sekretaris Kementerian BUMN sekaligus pegiat media sosial, Said Didu meluruskan informasi yang menyebutkan bahwa Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka pernah mengenyam pendidikan setara SMK di Australis.


Disebutkan, bahwa Gibran pernah belajar di UTS Insearch di bawah Universitas Teknologi Sydney


Universitas Teknologi Sydney, adalah sebuah universitas yang berlokasi di Sydney, New South Wales, Australia.


Said Didu memastikan bahwa UTS Insearch bukanlah sekolah formal, apalagi dikatakan setara dengan SMA maupun SMK



Informasi tersebut didapatkan langsung oleh Said Didu dari anaknya yang mengambil program master di UTS. 


"Anak saya alumni S2 UTS, menjelaskan ke saya bahwa UTS Insearch bukan sekolah tapi semacam “bimbel” untuk masuk program S1 di UTS. Jadi menjadi aneh jika keterangan “lulus” UTS Insearch dinyatakan setara dengan SMK," ungkap Said Didu dikutip Warta Kota dari X, Kamis (18/9/2025).


Belakangan sekolah Gibran dipertanyakan publik.


Bahkan, seorang warga bernama Suban Palal sampai mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.


Dari riwayat pendidikan yang tersebar, Gibran sempat meneruskan pendidikan di luar negeri sejak remaja.


Namun untuk jenjang SD dan SMP, ia tempuh di Solo, Jawa Tengah, demikian dilansir dari Kompas.com. 



Khusus SMA dan kuliahnya ia teruskan di luar negeri.


Gibran merupakan alumnus SDN 16 Mangkubumen Kidul, Solo dan SMP Negeri 1 Surakarta.



Setelah lulus SMP, suami Selvi Ananda ini melanjutkan pendidikan jenjang menengah di Singapura.


Ia lanjut SMA di Orchid Park Secondary School, Singapura. 



Orchid Park Secondary School merupakan sekolah menengah yang berbasis di Yishun, Singapura.


Meski sudah beroperasi sejak 1999, namun sekolah baru mulai dibuka secara resmi pada 2001.


Sehingga Gibran menjadi salah satu alumnus awal di Orchid Park Secondary School yang dibuka secara resmi pada 21 April 2001 karena pasangan dari Presiden Prabowo Subianto ini menjadi siswa pada tahun 2002.


Sesuai data yang dilansir dari laman KPU pada Selasa (16/9/2025), pada 2004, Gibran juga sempat lanjut SMA di Australia.


Setelah lulus dari Orchid Park Secondary School di Singapura, ia lanjut pendidikan ke UTS Insearch Sydney di Australia pada 2004  dan lulus pada 2007.


Sementara di UTS Insearch ini adalah program pathway atau persiapan siswa SMA lanjut ke  universitas.


Utamanya yang ingin lanjut kuliah ke UTS.  


Sehingga bila ditotal, masa pendidikan saat SMA sampai sebelum kuliah adalah lima tahun.


Yakni dua tahun di Singapura dan tiga tahun di Australia.


Setelah lulus SMA, ia kembali ke Singapura dan menyelesaikan kuliah di Management Development Institute of Singapore (MDIS).


MDIS merupakan universitas swasta khusus pendidikan vokasi.


Salah satu lembaga profesional nirlaba tertua di Singapura (didirikan pada 1956) yang berfokus pada konsep pembelajaran seumur hidup.


Mantan Walikota Solo ini lulus dari Jurusan Manajemen pada 2010. 


Ijazah SMA dipersoalkan


Dalam gugatannya, Subhan Palal meyakini ada perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh Gibran dan KPU RI pada Pilpres 2024.


Menurut Subhan, berkas persyaratan yang diajukan Gibran sebagai calon Wakil Presiden diduga cacat. 


Pasalnya, Gibran mendaftar menggunakan ijazah luar negeri yang masih diragukan.


Padahal, dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) yang mengatur syarat pendidikan calon presiden dan wakil presiden pada  Pasal 169 huruf r menyatakan, ”Persyaratan menjadi calon Presiden dan calon Wakil Presiden adalah: (r) “berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah atas, madrasah Aliyah, sekolah menengah kejuruan, madrasah Aliyah kejuruan, atau sekolah lain yang sederajat”.


Subhan berpandangan, hal ini jelas bertentangan dengan ijazah Gibran yang berasal dari luar negeri. 


Baca juga: TNI Turun Tangan Ambil-alih Lahan Tambang Nikel Ilegal yang Dikendalikan Perusahan Asal China



Tangggapan Jokowi


Sementara itu, Jokowi tak habis pikir kenapa isu terkait riwayat pendidikan terus menyeret keluarganya, setelah ia juga sebelumnya terseret isu ijazah palsu


. Jokowi bahkan berseloroh, bisa-bisa ijazah cucunya sekaligus anak sulung Gibran, Jan Ethes, juga akan ikut dipersoalkan. 


"Ijazah Jokowi dimasalahkan. Ijazah Gibran dimasalahkan. Nanti sampai ijazah Jan Ethes dimasalahkan," kata Jokowi sambil tertawa di Solo, Jawa Tengah, Jumat (12/9/2025).


Meski demikian, Jokowi menegaskan akan menghormati proses hukum. 


"Ya tapi apa pun ikuti proses hukum yang ada, ya. Semuanya kita layani," ujarnya. Menurut Jokowi, isu ijazah yang terus muncul ini tidak mungkin berjalan tanpa ada pihak yang mem-backup.


 "Iya ini tidak hanya sehari, dua hari. Sudah empat tahun yang lalu. Kalau yang napasnya panjang itu kalau tidak ada yang mem-backup kan tidak mungkin. Gampang-gampangan aja," katanya.


Jokowi juga mengungkapkan bahwa dialah yang memilihkan sekolah luar negeri untuk Gibran.


"Iya (Singapura) di Orchid Park Secondary School. Yang nyarikan saya kok," ucapnya. 


"Biar mandiri saja," sambung dia.


Subhan Palal buka-bukaan saat wawancara khusus Tribun Network 


Di sisi lain, Subhan menjelaskan alasannya melaporkan Gibran saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Kamis (11/9/2025).


“Bukti menunjukkan bahwa Gibran itu tidak punya dokumen yang menyatakan dia lulus SMA sesuai dengan ketentuan undang-undang. Saya memiliki bukti setarang orang tahu Monas di Jakarta,” kata Subhan.


Diketahui, Gibran mengemban Sekolah Menengah Atas (SMA) di Orchid Park Singapura dan melanjutkan University Technology Sydney Australia.



Subhan dalam gugatannya juga mengajukan kerugian material dan imaterial. Dalam gugatan materil, ia mengajukan uang sebesar Rp10 juta. 

Halaman:

Komentar