Polisi Bunuh Warga Sipil, Presiden Prabowo: Itu Khilaf!

- Selasa, 02 September 2025 | 16:30 WIB
Polisi Bunuh Warga Sipil, Presiden Prabowo: Itu Khilaf!


Menurut pembelaan Polrestabes Semarang, personelnya, Aipda RZ, melepaskan timah panas kepada korban lantaran remaja tersebut melawan saat dilerai dari tawuran.


Keterangan polisi berbeda dengan penuturan sejumlah saksi yang menyebut tidak ada tawuran di TKP. Pernyataan itu didukung rekaman CCTV di tempat tersebut. 


Dalam video yang beredar di media sosial tampak bagaimana Aipda RZ melepaskan tembakan kepada korban.


3. Brimob Tembak Mati Pencuri Kelapa Sawit


Personel Satuan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Bangka Belitung yang melakukan pengamanan di perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Bumi Permai Lestasi (BPL) dilaporkan menembak mati warga yang melakukan pencurian buah kelapa sawit.


Korban diketahui bernama Beni warga Dusun Sungkai Desa Tugang Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat meninggal dunia di areal perkebunan sawit PT BPL, Ahad Sore, 24 November 2024 sekitar 16.00 WIB dan dimakamkan Senin Pagi, 25 November 2024.


Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Bangka Belitung Komisaris Besar Fauzan Sukmawansyah mengatakan peristiwa tersebut bermula saat satuan Brimob menindaklanjuti laporan pihak perusahaan yang melaporkan telah terjadi pencurian di wilayah perkebunan perusahaan. 


Personel Brimob dan staf asisten PT BPL kemudian mendatangi lokasi tersebut dan melihat ada lima orang pencuri sedang menjalankan aksinya.


Ia menyebut para personel Brimob dan staf asisten PT BPL sempat memberikan imbauan untuk berhenti dan diberikan tembakan peringatan sebanyak 12 kali. Namun, personel akhirnya menembak salah satu pelaku. 


Fauzan mengaku korban sempat diberikan tindakan medis di puskesmas terdekat sebelum akhirnya meninggal.


4. Polisi Bunuh Ibu Kandung di Cileungsi


Sepekan setelah kejadian naas yang menimpa GRO, pada Ahad, 1 Desember 2024, seorang ibu tewas di tangan anaknya yang merupakan seorang polisi. 


Anggota Kepolisian Resor Kota Bekasi itu bernama Ajun Inspektur Dua Nikson Pangaribuan alias Ucok.


Polisi berpangkat Bintara, umur 41 tahun itu berdinas di salah satu polres di Polda Metro Jaya itu menganiaya ibu kandungnya hingga meninggal. Polisi bunuh ibu kandung itu terjadi di Desa Dayeuh, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.


5. Polisi Curi Mobil dan Bunuh Warga


Kasus ini mencuat usai penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki di Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah pada Jumat, 6 Desember lalu. Mayat itu ditemukan tanpa identitas.


Seorang sopir taksi online, Muhammad Haryono, lantas mendatangi Polres Palangkaraya pada 10 Desember. Ia memberikan informasi mayat itu diduga dibunuh oleh Brigadir Anton. 


Haryono menceritakan Brigadir Anton mulanya menghampiri korban dan mengaku sebagai Polda yang mendapat informasi tentang pungutan liar di Pos Lantas 38. Anton kemudian mengajak korban menaiki mobil Daihatsu Sigranya untuk mendatangi Pos Lantas 38. 


Ini guna meyakinkan korban soal pungutan liar. BA pun menurut, lalu duduk di kursi kiri depan sebelah Haryono yang memegang kemudi.


Anton lalu meminta Haryono mengemudi ke arah Kasongan, Kabupaten Katingan. 


Kemudian, ia meminta Haryono untuk kembali dan putar arah. Pada posisi tersebut, Haryono mendengar letusan tembakan.


Setelah letusan tembakan, Anton meminta Haryono untuk putar balik ke arah Kasongan. 


Kemudian terdengar letusan tembakan kedua. Setelah itu, Korba dibuang dan mobil Grandmax dicuri.


Sumber: Tempo

Halaman:

Komentar