Keputusan Presiden Prabowo Subianto yang memberikan abolisi kepada Tom Lembong dan amnesti kepada Hasto Kristiyanto pada Kamis 31 Juli 2025, akan mengubah peta politik Indonesia hingga 2029.
"Joko Widodo merupakan tokoh yang paling terpojok dari perubahan politik ini," kata peneliti politik senior Profesor Ikrar Nusa Bhakti dikutip melalui potongan video pada Senin 4 Agustus 2025.
Padahal, kata Ikrar, saat ini Jokowi tengah berupaya keras membangun dinasti politiknya menjadi lebih kuat dalam menghadapi Pemilu 2029.
Menurut Ikrar, Jokowi yang masih menjabat Presiden RI pada 2024, bisa sesukanya melakukan kebijakan dan rekayasa politik pada Pilpres dan Pilkada.
"Tapi pada 2029, bahkan jika ada pemakzulan terhadap Wapres Gibran Rakabuming Raka, tentu akan sangat berbeda," kata Ikrar.
"Bukan mustahil terbentuk koalisi merah putih plus minus Jokowi dan juga dengan PDIP (untuk memakzulkan Wapres Gibran)," kata Ikrar.
Selain itu, lanjut Ikrar, bukan mustahil Presiden Prabowo Subianto akan mendukung pemakzulan Wapres Gibran apabila benar-benar untuk kepentingan rakyat.
Sumber: rmol
Foto: Presiden ke-7 RI Joko Widodo/Ist
Artikel Terkait
Nyawa Ayahku Hanya Dihargai 1,5 Tahun Keluarga Korban Gebrak Meja di Sidang Tabrak Lari
Kejagung Sita Sederet Tanah Zarof Ricar di Riau Senilai Rp35 Miliar, Aset Atas Nama Anak-anaknya!
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
Dianggap Lindungi Jokowi dan Gibran, Roy Suryo Minta Ketua dan Komisioner KPU Mundur