Rule of The Game Negara Dirusak, Ketua BEM UGM: Sulit Bagi Kami Percaya RI Akan Baik-baik Saja

- Senin, 04 Agustus 2025 | 22:25 WIB
Rule of The Game Negara Dirusak, Ketua BEM UGM: Sulit Bagi Kami Percaya RI Akan Baik-baik Saja


Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada, Tiyo Ardianto, menawarkan sebuah analogi yang tajam yakni rule of the game, untuk menggambarkan kondisi Indonesia saat ini: sebuah permainan yang aturannya telah dirusak.

Dalam podcast "SPEAK UP" di kanal YouTube Abraham Samad yang tayang pada Minggu (3/7/2025), Tiyo menjelaskan bahwa "rules" dalam konteks hukum dan politik telah dimanipulasi, yang berakibat pada runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara negara.

Kritik pedas ini bukan tanpa alasan. Tiyo, bersama Ketua BEM Universitas Diponegoro, Aufa Atha Ariq; dan Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) Paramadina, Hudan Lil Muttaqien, membeberkan berbagai kejanggalan yang terjadi selama Musyawarah Nasional (Munas) BEM SI ke-XVIII di Padang, 13–19 Juli 2025 lalu.

"Kami terpaksa harus bersikap karena ada tiga hal mendasar yang mencederai prinsip kami," ujar Tiyo.

Tiyo kemudian menyoroti tiga poin krusial, yakni:

Intervensi Aparat: Kehadiran pejabat publik, elit politik, hingga Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) dalam forum internal mahasiswa.

Simbolisme Misterius: Munculnya karangan bunga yang sempat disembunyikan, lalu dipasang kembali tepat saat Kabinda tiba.

Degradasi Intelektualitas: Dinamika forum yang dianggap telah melenceng dari marwah mahasiswa yang seharusnya menjunjung tinggi adu gagasan.

Aufa menambahkan, Munas yang seharusnya menjadi ajang konsolidasi untuk merumuskan arah gerakan mahasiswa di tengah kondisi negara yang kritis, menjadi tidak murni lagi dengan adanya campur tangan elit politik.

Senada dengan itu, Hudan menyayangkan musyawarah yang justru terjebak pada isu-isu trivial dan menghadirkan tokoh-tokoh yang tidak esensial, alih-alih fokus pada penyaluran suara rakyat.

Di tengah carut marut persoalan bangsa, Tiyo menggarisbawahi bahwa krisis kepercayaan adalah akar masalahnya. "Sulit bagi kami dan masyarakat untuk percaya bahwa Indonesia akan baik-baik saja," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menitipkan pesan tajam untuk Presiden Prabowo Subianto.

"Presiden Prabowo harus menyadari bahwa beliau mewarisi sebuah sistem yang sudah sedemikian rusak. Mengembalikan kepercayaan publik yang terkoyak tidak akan bisa hanya dengan untaian komitmen dalam pidato," tegas Tiyo.

Menurutnya, satu-satunya jalan untuk memulihkan kepercayaan adalah melalui aksi nyata yang menjawab dan menyentuh langsung persoalan yang dihadapi masyarakat.

Sumber: suara
Foto: Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada, Tiyo Ardianto, menawarkan sebuah analogi yang tajam yakni rule of the game, untuk menggambarkan kondisi Indonesia saat ini: sebuah permainan yang aturannya telah dirusak. (tangkap layar/dok. Abraham Samad)

Komentar