Beberapa percobaan yang belum dikonfirmasi
Ada beberapa laporan lain tentang upaya pembunuhan terhadap Khamenei, khususnya selama tahun-tahun pascarevolusi ketika kelompok anti-rezim seperti MEK dan pembangkang lainnya secara aktif menargetkan para pemimpin pemerintah.
Namun, banyak dari upaya ini yang digagalkan, dan rinciannya masih sedikit, dengan pemerintah Iran mengendalikan sebagian besar narasi mengenai ancaman terhadap para pemimpinnya.
Oposisi internal: Pada tahun-tahun awal Republik Islam, kelompok oposisi seperti Mujahedeen-e-Khalq (MEK), separatis Kurdi, dan faksi anti-rezim lainnya secara aktif menargetkan tokoh-tokoh terkemuka seperti Khamenei.
Ketegangan internasional: Ketika Khamenei menjadi Pemimpin Tertinggi Iran pada 1989, upaya pembunuhan dan ancaman terhadapnya terus berlanjut, dengan meningkatnya ketegangan geopolitik yang membuatnya menjadi sasaran tidak hanya bagi faksi internal tetapi juga bagi aktor eksternal yang memusuhi kebijakan Iran.
Sejak upaya-upaya ini, keamanan di sekitar Khamenei telah diperketat secara signifikan. Sebagai Pemimpin Tertinggi, ia sekarang menjadi salah satu individu yang paling dilindungi di Iran, dengan berbagai lapisan keamanan, termasuk pasukan militer elit seperti Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang bertugas melindunginya.
Trump Menolak
Presiden AS, Donald Trump, menolak keinginan Benjamin Netanyahu membunuh pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, di tengah kecamuk perang Iran vs Israel empat hari ini.
Pejabat Israel menginformasikan kepada pejabat tinggi AS soal peluang Israel membunuh Khamenei.
"Presiden Trump menentang rencana itu," kata salah seorang pejabat tinggi US kepada Reuters, Senin (16/6/2025).
Di lain pihak, Israel juga tak bicara secara jelas soal rencana tersebut.
Dalam wawancara dengan Fox News, Netanyahu disebut memberi jawaban tak pasti soal penolakan Trump itu.
"Saya tidak akan membahasnya, tetapi kami akan melakukan apa yang perlu kami lakukan. Saya pikir AS juga tahu apa yang baik bagi mereka," tandasnya
Sebelumnya, Khamenei memberikan peringatan keras usai Israel menyerang Teheran dan menewaskan sejumlah petinggi militer Iran.
Dikutip dari Islamic Republic News Agency (IRNA), Khamenei menyebut tindakan Israel sebagai "kesalahan besar".
"Konsekuensinya akan membuat mereka tak berdaya," tegas Khamenei, Sabtu (14/6/2025).
Khamenei menambahkan, Iran tak akan memberikan kelonggaran apapun terhadap Israel. Iran akan mengambil tindakan keras terhadap Israel.
"Kami tidak akan berbelas kasih pada mereka. Hidup mereka pasti akan menjadi menyedihkan," ujarnya.
Bahkan, seluruh rakyat Iran berdiri di belakang angkatan bersenjata mereka. "Republik Islam, dengan izin Tuhan, akan mengalahkan rezim Zionis," tandas Khamenei.
Sebelumnya, Iran telah mengonfirmasi tewasnya Kepala Intelijen Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan dua jenderal lainnya dalam serangan Israel ke Iran pada Minggu, 15 Juni 2025.
Serangan Israel terbaru ke menghantam Kota Teheran dan kota-kota Iran lainnya pada hari ketiga serangan secara berturut-turut, saat Iran melancarkan serangan balasan terhadap Israel.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dikutip Aljazeera, mengatakan respons Iran akan berhenti ketika Israel menghentikan serangannya terhadap Iran.
Iran mengatakan sedikitnya 224 orang telah tewas sejak Israel melancarkan serangan. Di Israel, sedikitnya 13 orang dinyatakan tewas.
Israel dan Iran telah terlibat dalam baku tembak sengit selama tiga hari berturut-turut.
Menurut layanan darurat Israel Magen David Adom, serangan Iran telah menewaskan sedikitnya sepuluh orang, sehingga jumlah korban tewas menjadi 13 orang.
Data lain menyebutkan, serangan Israel telah menyebabkan sedikitnya 406 kematian dan 654 luka-luka di Iran, mengutip keterangan kelompok Aktivis Hak Asasi Manusia.
Namun, Pemerintah Iran belum merilis angka korban resmi.
Dilansir Tehran Times, serangan menargetkan sedikitnya lima jenderal IRGC dan sembilan ilmuwan di rumah mereka, menewaskan mereka bersama puluhan warga sipil yang sedang tidur di gedung yang sama.
Iran yakin pembunuhan ini akan "memenggal" pimpinan militer Iran, mencegah pembalasan—atau setidaknya menundanya untuk masa mendatang.
Para ilmuwan tersebut dibunuh untuk memastikan, setelah Israel menghancurkan fasilitas nuklir Iran, negara tersebut tidak dapat segera membangun kembali programnya. Namun, tidak satu pun prediksi rezim tersebut menjadi kenyataan.
Khamenei dengan cepat menggantikan para jenderal yang gugur.
Dalam pesan video ia meyakinkan rakyat Iran, angkatan bersenjata akan membuat rezim "tak berdaya
Sumber: Tribunnews
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Wapres Gibran Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas, Ajak Masyarakat Ikuti Program CKG
Perampok dari Lampung Dihajar Massa Usai Gasak Perhiasan Nenek 75 Tahun di Brebes
3 Jalur Alternatif Bengkulu ke Padang 2024: Rute Tercepat & Paling Aman
KPK Percepat Penyelidikan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Imbau Pihak Terkait Kooperatif