Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mendukung penuh roda pemerintahan yang kini dipimpin Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait kebijakan efisiensi.
Sandi menceritakan bahwa sejak lama Prabowo telah menyoroti adanya kebocoran anggaran hingga 30 persen.
"Waktu saya kebetulan membersamai beliau sebagai Cawapres, beliau punya anggapan 30 persen dari anggaran pemerintah itu adalah kebocoran, jadi sikap Pak Prabowo tidak ada perubahan," kata Sandi lewat video singkatnya di X, Rabu 23 April 2025.
Menurut politikus PPP ini, dari total anggaran yang ada, hanya sekitar 70 persen yang benar-benar memberikan dampak nyata. 
Karena itu, Prabowo ingin melakukan pemangkasan terhadap anggaran yang dinilai tidak efektif, dan kemudian merelokasikan anggaran tersebut ke sektor-sektor yang lebih prioritas.
“Anggaran dipangkas, tetapi target harus terus tetap dicapai dengan jurus pamungkas. Apa jurusnya? yakni inovasi, adaptasi dan kolaborasi," kata Sandi.
Ia menekankan bahwa efisiensi bukan berarti mengurangi kinerja, melainkan memastikan setiap rupiah anggaran dipakai untuk kegiatan yang langsung menyentuh ekonomi masyarakat, mendorong pertumbuhan, dan membuka lapangan kerja.
“Fokusnya harus pada hal-hal yang menyentuh langsung pada ekonomi masyakarat dan membawa dampak dalam penciptaan lapangan kerja," pungkas Sandi.
Sumber: rmol
Foto: Kebersamaan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno/Ist
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Percepat Penyelidikan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Imbau Pihak Terkait Kooperatif
Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Tangsel, 180 KK Terdampak Banjir
KPK Selidiki Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta Terbaru!
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak