Bikin Kompilasi Lagu Sendiri? Tubidy Bisa Jadi Sumbernya

- Jumat, 11 April 2025 | 18:25 WIB
Bikin Kompilasi Lagu Sendiri? Tubidy Bisa Jadi Sumbernya

Mau bikin playlist atau kompilasi lagu favorit sendiri buat nemenin perjalanan, kerja, belajar, atau sekadar nostalgia? Kamu nggak perlu ribet pakai aplikasi premium atau langganan streaming musik yang boros kuota. Sekarang, kamu bisa manfaatin Tubidy buat cari dan download lagu-lagu pilihan, lalu menyusunnya jadi kompilasi pribadi yang bisa diputar kapan aja tanpa koneksi internet.

Tubidy memang udah lama dikenal sebagai situs yang menyediakan beragam lagu dan video musik, dari yang terbaru sampai yang klasik banget. Bahkan, kamu bisa nemuin genre-genre unik atau lagu-lagu lokal yang jarang muncul di platform mainstream. Buat kamu yang suka bikin playlist atau bahkan kompilasi untuk dibagikan ke teman, Tubidy bisa jadi salah satu alat bantu terbaik.



Kenapa Bikin Kompilasi Lagu Itu Seru?

Dibanding sekadar dengerin playlist dari Spotify atau YouTube yang dibuat otomatis, bikin kompilasi lagu sendiri itu punya nilai emosional yang lebih kuat. Kamu bisa menyesuaikan mood, tema, atau bahkan mengingat momen-momen tertentu lewat setiap lagu yang kamu pilih.

Misalnya, kamu bisa bikin kompilasi lagu “Jalan-Jalan Ke Pantai” dengan isian lagu reggae, akustik, dan tropical vibes. Atau playlist “Belajar Malam Hari” yang isinya lagu-lagu instrumental dan mellow biar fokus. Kreativitasmu bebas banget, dan Tubidy jadi tempat yang pas buat nyari bahan mentahnya.

Akses Mudah, Tanpa Ribet

Salah satu hal yang bikin Tubidy cocok banget buat jadi sumber kompilasi adalah kemudahannya. Nggak ada syarat registrasi, login, atau verifikasi email yang ribet. Kamu tinggal buka situsnya lewat browser di HP atau laptop, lalu cari lagu yang kamu mau.

Setelah nemu, kamu bisa langsung pilih format file—biasanya MP3 untuk audio dan MP4 kalau kamu pengin sekalian videonya. Klik download, tunggu beberapa detik, dan lagunya langsung masuk ke perangkat kamu. Simpel banget, dan bisa diakses bahkan dengan koneksi internet yang standar.

Koleksi Lagu yang Lengkap dan Variatif

Kalau kamu pikir Tubidy cuma punya lagu-lagu populer atau trending, kamu salah. Platform ini justru punya koleksi yang luas banget—dari lagu nostalgia tahun 80-an, dangdut klasik, jazz instrumental, sampai soundtrack film dan anime.

Jadi, buat kamu yang pengin bikin kompilasi “Lagu Cinta Era 90-an” atau “Soundtrack Drama Korea Favorit,” semua bisa kamu temukan. Bahkan lagu dari musisi indie atau band-band lokal pun banyak yang bisa ditemukan kalau kamu sabar ngulik.

Bisa Disimpan Offline, Hemat Kuota

Kompilasi lagu paling asik itu yang bisa kamu putar kapan aja tanpa perlu internet. Di sinilah keunggulan Tubidy dibanding platform streaming. Lagu yang udah kamu download bisa kamu pindah ke flashdisk, kartu SD, atau bahkan kamu burning ke CD (kalau masih punya perangkatnya!).

Banyak orang sekarang juga mulai pakai speaker Bluetooth atau sound system portabel yang pakai USB. Dengan file MP3 hasil download dari Tubidy, kamu bisa isi perangkatmu dengan kompilasi lagu buatan sendiri tanpa harus online terus.

Cara Bikin Kompilasi Lagu dengan Bantuan Tubidy

Kalau kamu pengin mulai bikin kompilasi lagu sendiri, ini beberapa langkah mudah yang bisa kamu ikuti:

  1. Tentukan Tema atau Mood Kompilasi
     Misalnya, kamu pengin bikin playlist "Pagi Hari Produktif" atau "Kompilasi Lagu Nostalgia SMA". Tema ini ngebantu kamu fokus cari lagu yang sesuai.

  2. Cari Lagu di Tubidy
     Gunakan fitur pencarian Tubidy dengan kata kunci judul lagu, nama artis, atau genre. Misalnya, kamu ketik “Lagu Tahun 2000-an Indonesia” buat cari lagu lama.

  3. Pilih Format dan Unduh
     Setelah nemu lagu yang kamu cari, pilih format MP3 lalu download. Kamu juga bisa cek durasi dan kualitas audio sebelum download.

  4. Buat Folder atau Playlist Sendiri
     Di HP atau laptop, buat folder khusus sesuai tema kompilasi kamu. Susun lagu sesuai urutan yang kamu suka.

  5. Gunakan Aplikasi Pemutar Musik Offline
     Aplikasi seperti VLC, Poweramp, atau pemutar musik bawaan HP bisa kamu pakai buat dengerin kompilasi buatanmu.

Kreativitas Tanpa Batas

Banyak orang menggunakan kompilasi lagu buat berbagai keperluan. Ada yang bikin buat surprise gift ke teman—tinggal simpan di flashdisk, tempel stiker lucu, dan kasih sebagai hadiah. Ada juga yang bikin untuk konten TikTok, Reels Instagram, atau sekadar backsound vlog.

Dengan sumber lagu yang mudah didapat lewat Tubidy, kamu bisa fokus di sisi kreatif tanpa pusing masalah teknis. Bahkan kalau kamu suka DJ-an atau mixing lagu, Tubidy juga bisa jadi tempat nyari sample musik.

Etika dan Tips Bijak Gunakan Tubidy

Meski Tubidy memudahkan akses musik, tetap penting buat kita bijak menggunakannya. Kalau kamu cuma pakai buat keperluan pribadi, belajar, atau bikin kompilasi untuk hiburan, itu aman. Tapi kalau mau distribusi dalam jumlah besar atau dipakai untuk komersil, sebaiknya tetap perhatikan hak cipta dari lagu yang kamu ambil.

Gunakan juga antivirus atau browser yang aman saat akses situs download agar terhindar dari iklan atau pop-up yang mengganggu. Beberapa pengguna juga menyarankan pakai browser dengan fitur adblock untuk pengalaman download yang lebih nyaman.

Komentar

Artikel Terkait

Rekomendasi

JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Terkini