Kajian Politik Merah Putih: Juru Bicara Presiden Prabowo Persis Layaknya Buzzer Jokowi

- Senin, 26 Mei 2025 | 22:10 WIB
Kajian Politik Merah Putih: Juru Bicara Presiden Prabowo Persis Layaknya Buzzer Jokowi


Istana Kepresidenan, yakni Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi yang merupakan juru bicara kepresidenan memberikan pernyataan resmi menyusul pengumuman Bareskrim Polri terkait keaslian ijazah Presiden Joko Widodo dinyatakan dinyatakan asli berdasarkan hasil verifikasi dan uji forensik. (Repelita, 25/5/2035, 01:44:00 PM)

Juru Bicara Presiden menegaskan bahwa hasil penyelidikan tersebut meneguhkan keabsahan dokumen akademik yang selama ini dipertanyakan.

Istana menyambut baik keputusan tersebut sebagai bentuk kejelasan hukum yang sudah didapatkan. Keaslian ijazah dinilai sebagai bukti integritas Presiden dalam menjalankan tugasnya.

Terkait hal tersebut, Koordinator Kalian Politik Merah Putih menanggapi dengan menyatakan hal itu sudah diduga. Ia menilai jubir Istana tidak ada bedanya dengan buzzer.

“Sudah bisa ditebak Istana tak bedanya dengan buser yang tuli, buta, dungu dan asal bunyi ( asbun ). Tidak penting ini atas perintah atau ijin Jokowi atau Presiden Prabowo Subianto, dengan mengucap bahwa “Pemerintah berharap isu yang sempat beredar tidak lagi menjadi polemik di masyarakat”,” kata Sutoyo Abadi dalam keterangan kepada media, Senin (26/5/2025)

“Kalau benar ini suara dari istana seperti ada tugas khusus bertujuan untuk menepis keraguan sekaligus mengakhiri perdebatan yang tidak produktif, ini ketololan yang telanjang dipertontonkan kepada publik ( masyarakat luas ),” tambahnya.

Lebih lanjut kata Sutoyo, terbaca -“Istana menegaskan bahwa Presiden tetap fokus pada program kerja untuk kemajuan bangsa dan negara. Menurutnya, isu keaslian ijazah tidak mengganggu konsentrasi Presiden dalam melayani rakyat”.

“Apa kaitannya dengan dugaan ijazah Palsu Jokowi dengan “gangguan konsentrasi Presiden dalam melayani masyarakat”. Makin dalam kedunguannya,” tukas Sutoyo.

Sutoyo menegaskan dengan mengatakan “dilansir melalui buzer  istana bahwa verifikasi dilakukan oleh Bareskrim dengan memeriksa dokumen asli dari lembaga pendidikan yang bersangkutan. Boleh bodoh tetapi jangan terlibat terlalu jauh dengan kebohongan dan tipuan Jokowi,”

“Makin parah ketika dikatakan “pemeriksaan forensik oleh Polri turut memperkuat kesimpulan bahwa ijazah tersebut sah dan resmi”. Ini suara dari para badut politik yang dengan sengaja mentololkan diri,” tegas dia.

Suara dari Istana mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas sumbernya.

“Justru sekarang masyarakat mengingatkan Istana jangan jadi bandit politik memprovokasi rakyat agar percaya dengan informasi bodong yang tidak jelas sumbernya,” tandas Sutoyo.

Sutoyo mengatakan juru bicara presiden merangkap sebagai provokator.

“Istana beruntun menggunakan bahasa anomali tentang _”penting untuk menjaga persatuan dan menghindari konflik yang dapat merusak stabilitas nasional, menegaskan bahwa hasil ini memperkuat kepercayaan publik terhadap pemimpin negara. Patut diduga ini suara juru bicara  presiden merangkap sebagai provokator,” jelasnya.

Apalagi lanjut Sutoyo, berani mengklaim bahwa “Presiden juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah menghormati proses hukum dan memberikan dukungan”. Pengumuman dari Bareskrim itu bukan dari hasil proses hukum pengadilan , diduga kuat hanya order pekerjaan dari Jokowi.

Sutoyo menegaskan Isi dan kalimat seperti “fokus Presiden tetap pada peningkatan kesejahteraan rakyat dan penguatan negara”. Bukan hanya lepas dari konteks masalahnya tetapi seperti Juru bicara Presiden berbakat dleming dan suka mengigau.

Sutoyo menilai beraninya juru bicara Presiden membodohi Presiden. Presiden Prabowo Subianto sebaiknya segera pecat juru bicaranya asal cuap – cuap

“Ucapannya lepas kontrol jauh dari ke hati – hatian, asal bunyi jauh dari layaknya sebagai juru bicara  Presiden. Ini jubir presiden, layaknya buzer Jokowi yang telah lulus seleksi sebagai provokator,” pungkasnya.

Foto: 

Komentar