Rumor reshuffle kabinet Presiden Prabowo Subianto pasca lebaran makin nyaring terdengar.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga berpandangan bahwa reshuffle kabinet memang diperlukan mengingat beberapa menteri kerap membuat gaduh dan kinerjanya tidak terdengar. Menteri-menteri itu jelas menjadi beban Presiden Prabowo.
“Padahal sebagai pembantu presiden, tugas menteri membantu presiden untuk mencapai target yang ditetapkan kepadanya,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Ekonomi dan Politik RMOL, Sabtu 5 April 2025.
Jamiluddin menilai ada sejumlah menteri yang dinilai membuat gaduh pemerintahan Presiden Prabowo.
“Menteri pembuat gaduh, seperti Bahlil Lahadalia (Menteri ESDM), (Menteri Desa) Yandri Susanto, (Menteri Kehutanan) Raja Juli Antoni, dan (Menteri Koperasi) Budi Arie Setiadi, kiranya layak di reshuffle,” kata Jamiluddin.
Menurutnya, kegaduhan yang mereka buat jelas tak sejalan dengan tugasnya sebagai menteri. Sehingga, para pembantu Presiden Prabowo tersebut harus diganti.
“Hal yang sama juga berlaku pada menteri yang kinerjanya rendah,” pungkasnya.
Sumber: rmol
Foto: Kolase Bahlil Lahadalia dan Yandri Susanto/Net
Artikel Terkait
Jokowi Ngaku KKN Tahun 1985, tapi Dokumen yang Diungkap Bareskrim Tertulis 1983 — Mana yang Benar?
Mahasiswa Aceh Desak Presiden Prabowo Copot Tito Karnavian: Pentolan Geng Solo Biang Kerok Masalah 4 Pulau!
INFO! Fakta Baru Terungkap, Kasmudjo Ternyata Bukan Dosen Pembimbing Skripsi atau Akademik Jokowi
Dukung Iran, Pakistan Serukan Persatuan Muslim Melawan Israel