"Nah ini kadang-kadang bukan kami membela diri, seakan-akan PSSI bertanggung jawab atas semua hal. PT LIB itu dimiliki 99 persen sahamnya oleh klub-klub, PSSI cuma punya 1 persen," kata Erick, dikutip Sabtu (15/3/2025).
"PT LIB kalau kita lihat Liga Indonesia ini cukup independen dibandingkan banyak negara. Jadi tentu isu daripada klub yang tidak bayar gaji atau LIB yang sedang memperbaiki dirinya, kita mendukung," lanjutnya.
Meski begitu, Erick menjelaskan, bukan berarti PSSI lepas tangan dalam pengelolaan dan hal lain yang berkaitan dengan kompetisi atau liga di dalam negeri. Dia membeberkan peran dan kontribusi PSSI terhadap Liga Indonesia.
Contohnya seperti pengembangan wasit hingga penggunaan teknologi canggih Video Assistant Referee (VAR) untuk seluruh pertandingan Liga 1 2024-2025.
"Buktinya PSSI investasi besar-besaran di perwasitan yang jumlahnya sekarang 13 ribu. Waktu dulu hanya tiga ribu. Dan kita melatih para wasit ini dengan standar AFC dan FIFA. Itu biaya dari kami Lalu wasit-wasit ini juga diberikan yang namanya asuransi kesejahteraan," tutur Erick.
"Memang kita mensupport itu dengan maksimal, termasuk juga kita mendorong liga melakukan VAR. Jadi tentu situasi dari masing-masing dinamika itu ya memang kita berikan tanggung jawab," pungkasnya
Sumber: inews
Artikel Terkait
CIMB Niaga Syariah Catat Pembiayaan Rp58,2 Triliun hingga September 2025
KPK Selidiki Kasus Whoosh: Kekhawatiran Jokowi & Elite Jadi Kambing Hitam Proyek Kereta Cepat
Polisi Bongkar Modus Pengoplosan Elpiji 3kg ke 12kg di Bekasi, 2 Tersangka Ditangkap
Presiden Prabowo Beri Komitmen Penuh untuk Tuntutan Guru Madrasah Jadi PPPK