Anak Muda Filipina Serukan Boikot Israel Bergabung dengan Gerakan Global

- Rabu, 31 Juli 2024 | 10:46 WIB
Anak Muda Filipina Serukan Boikot Israel Bergabung dengan Gerakan Global

“Kami juga ingin menyerukan boikot budaya dan akademis oleh universitas-universitas kami di serta sumber-sumber Zionis. Sebaliknya menjunjung tinggi serta mendukung lembaga-lembaga akademis dan budaya Palestina, mengadvokasi perdamaian yang adil dan abadi dengan dukungan tegas terhadap tujuan pembebasan nasional.” 


Kelompok Ateneo, yang memiliki lebih dari 5.000 pengikut di Facebook, juga mengecam pemerintah Filipina karena menyalurkan “miliaran peso dalam bentuk kesepakatan senjata” ke perusahaan-perusahaan Israel, termasuk Elbit Systems, Rafael Advance Defense Systems dan Israel Shipyards, serta pemerintah Israel. 


“Senjata pemusnah massal ini juga digunakan untuk melakukan kekerasan terhadap masyarakat adat di Filipina, dan tindakan represif negara terhadap warganya sendiri,” kata A4P. 


Di Far Eastern University Manila, para pemimpin mahasiswa pada bulan Juni mendirikan inisiatif Tamaraws untuk Palestina, yang sejauh ini telah mengorganisir rapat umum, pengumpulan dana, dan mengadakan sesi diskusi pendidikan di kampus. 


"Sebagai orang Filipina, terorisme yang terjadi di Palestina bukanlah hal baru bagi kami karena kami juga pernah mengalami penjajahan dan ancaman dari banyak negara, seperti Spanyol, Amerika, dan Jepang. Bahkan sekarang, dari Tiongkok karena tindakan agresif mereka di (Laut Cina Selatan)," kata Kyla Mae Alzado, wakil ketua Tamaraws for Palestine, kepada Arab News. 


“Kita masih ditindas oleh negara lain dan terancam di negara kita sendiri. Palestina saat ini berada dalam situasi ini dan sebagai bangsa yang memahami dan saat ini berada dalam situasi ini, kita harus berdiri dalam solidaritas dengan mereka.”


Salah satu fokus utama mereka adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Filipina yang lebih luas tentang kekerasan yang terjadi di Gaza. “Apa yang ingin kami capai melalui organisasi kami adalah memperluas dan mendapatkan lebih banyak aksi kolektif, yang dapat memperkuat suara kaum tertindas,” kata Alzado. 


“Yang terpenting, kami berharap seruan kami untuk hak-hak warga Palestina dapat membantu mendukung pembebasan mereka.”


Sumber: inilah

SEBELUMNYA

Halaman:

Komentar