Larangan penjualan rokok ketengan tersurat pada Pasal 434 aturan tersebut. Namun ketentuan itu dikecualikan bagi produk rokok elektrik dan cerutu.
“Setiap orang dilarang menjual produk tembakau dan rokok elektronik secara eceran satuan per batang, kecuali bagi produk tembakau berupa cerutu dan rokok elektronik,” demikian tulis ketentuan pada huruf c Pasal 434, seperti dikutip pada Selasa (30/7/2024).
Penjual rokok juga dilarang menjual produknya kepada seseorang yang belum berusia 21 tahun. Selain juga dilarang untuk menjual rokok melalui internet, terkecuali platform pada internet memiliki verifikasi umur.
Produk hukum yang sama juga tercantum aturan mengenai aborsi bersyarat. Klausul pada Pasal 117 PP itu menyebutkan bahwa setiap orang dilarang melakukan aborsi, kecuali atas indikasi kedaruratan medis atau terhadap korban tindak pidana perkosaan atau tindak pidana kekerasan seksual lain yang menyebabkan kehamilan sesuai dengan ketentuan dalam kitab undang-undang hukum pidana.
Adapun indikasi kedaruratan medis sebagaimana dimaksud meliputi pertama, kehamilan yang mengancam nyawa dan Kesehatan ibu; kedua, kondisi Kesehatan janin dengan cacat bawaan yang tidak dapat diperbaiki sehingga tidak memungkinkan hidup di luar kandungan.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Ungkap Oknum TNI-Polri Terlibat Penyelundupan Timah Bangka
Kritik Pedas Pernyataan Prabowo Soal Bencana: Nyawa Rakyat Bukan Cuma Statistik
Prabowo Ungkap Nama Pejabat TNI-Polri Dalang Ilegal Logging Penyebab Banjir Bandang Sumatra
Mardiansyah Semar Sebut Kasus Ijazah Jokowi Orkestrasi Politik Pasca Pilpres 2024