Pada bulan Mei, saat berbicara di sebuah pertemuan National Rifle Association, Trump menyindir tentang menjabat lebih dari dua masa jabatan sebagai presiden.
Ia merujuk pada masa jabatan presiden Franklin D. Roosevelt, seorang Demokrat, satu-satunya presiden yang menjabat lebih dari dua masa jabatan. Batasan dua masa jabatan ditambahkan setelah masa jabatan presiden Roosevelt.
"Anda tahu, FDR, 16 tahun, ia menjabat selama empat masa jabatan. Saya tidak tahu, apakah kita akan dianggap sebagai tiga periode? Atau dua periode?" tanya Trump.
Persaingan tiba-tiba menegang setelah keputusan Biden untuk mengakhiri upaya pemulihannya kembali dan dengan wakil presidennya, Kamala Harris, menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.
Jajak pendapat terkini menunjukkan keunggulan signifikan Trump atas Biden sebagian besar telah terhapus sejak tongkat kepemimpinan diserahkan kepada Harris.
Juru bicara kampanye Harris, Jason Singer, tidak secara langsung menanggapi pernyataan Trump tentang orang Kristen yang tidak harus memilih lagi.
Singer menggambarkan keseluruhan pidato Trump aneh dan sangat tidak masuk akal.
Sumber: RMOL
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Kisah Mencekam Shaugi: Gangguan Gaib di Kontrakan Angker Hingga Pocong di Rumah Sakit
Dampak Pertemuan Trump-Xi di KTT APEC 2025 bagi Indonesia dan Pasar Asia-Pasifik
MNC Insurance Gelar Literasi Asuransi di BINUS, Ini Strategi dan Dampaknya
Balita 3 Tahun Tewas Tenggelam di Parit Kubu Raya: Kronologi Lengkap & Fakta