Perusahaan mengatakan pemadaman tersebut bukan disebabkan oleh insiden keamanan atau serangan siber. Kurtz, dalam postingannya, mengatakan masalah tersebut telah diidentifikasi dan diisolasi, dan para insinyur menerapkan pembaruan untuk memperbaiki masalah tersebut.
CrowdStrike mungkin paling dikenal karena menyelidiki peretasan komputer Komite Nasional Demokrat oleh Rusia selama pemilu AS tahun 2016. Namun perusahaan bernilai miliaran dolar ini menjalankan bisnisnya di seluruh dunia melalui penjualan perangkat lunak dan investigasi peretasan besar.
Sumber: tempo
Artikel Terkait
Pembiayaan BSI untuk UMKM Tembus Rp22,94 Triliun, Tumbuh 12,2% di 2025
Kisah Viswash Kumar Ramesh: Satu-satunya Korban Selamat Kecelakaan Air India AI 171 dan Perjuangan Hidupnya
10 Tempat Nongkrong di Cimahi Paling Hits & Instagramable 2024
Kecelakaan Maut di Perlintasan Kereta Prambanan Tewaskan 3 Orang, Ini Kronologinya