“Ini kebodohan yang konyol. Konyolnya PDN tidak membuat back up, ini kekonyolan yang luar biasa,” kata Sukamta dalam sebuah diskusi bertajuk ‘Pusat Data Bocor, Siapa Teledor?’ secara daring, Sabtu (29/6/2024).
Menurutnya, saat pemerintah menerapkan sebuah kebijakan untuk menyatukan seluruh data nasional, kementerian terkait harusnya sudah menyiapkan langkah antisipasi untuk hal-hal tertentu.
“Ketika ada kebijakan menyatukan data seluruh kementerian lembaga dan kemudian kekonyolan anggaran di kementerian lembaga dipotong, sehingga mereka tidak bisa buat pusat data sendiri tapi kemudian tidak ada back up di situ dalam tata kelol yang dibuat oleh Kominfo,” sambungnya menjelaskan.
Seharusnya, menurut Sukamta, Kominfo selaku pihak yang mengurus PDN membuat adanya back up plan data demi mencegah peretasan.
“Jadi back up itu diserahkan kepada pemilik data kepada vendor-vendornya itu diserahkan sendiri nah itu satu hal,” ujar Sukamta.
Sebelumnya diketahui, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letnan Jenderal (Purnawirawan) Hinsa Siburian, melontarkan kritik keras terhadap Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait pengelolaan data di Pusat Data Nasional (PDN).
Dalam rapat bersama Komisi I DPR dan Kementerian Kominfo yang berlangsung di Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Kamis, (27/6/2024) malam, Hinsa menyoroti masalah utama yang menjadi akar permasalahan serangan siber terhadap PDN Sementara di Surabaya.
Artikel Terkait
Waspada Puncak Musim Hujan 2025-2026: BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem & Ancaman Banjir-Tanah Longsor
Modus Pura-pura Tanya Guru, Pelaku Curi Motor di SDN Lebak
Analisis Kemenangan Persija 3-1 vs PSBS: Taktik Mauricio Souza & Hattrick Emaxwell
Pembunuhan Cemburu di TWA Bantimurung: Kekasih Tewas Dibacok Usai Rebutan Parang