Terungkap, Misteri CCTV soal Dugaan Polisi Siksa Afif Tak Dibuka ke Publik

- Kamis, 27 Juni 2024 | 20:30 WIB
Terungkap, Misteri CCTV soal Dugaan Polisi Siksa Afif Tak Dibuka ke Publik


 Tak hanya itu saja, ia juga katakan, A diamankan oleh polisi ke Polsek Kuranji. 


A sempat melihat korban AM dikerumuni oleh polisi tetapi kemudian mereka terpisah.  "Saat ditangkap polisi, korban A melihat korban AM sempat berdiri dan dikelilingi oleh anggota kepolisian yang memegang rotan," bebernya.  


Kembali dijelaskannya, pada pukul 11.55 WIB pada 9 Juni 2024, korban AM ditemukan meninggal dunia.  "Korban AM ditemukan luka lebam di bagian pinggang, punggung, pergelangan tangan, dan siku. Sementara itu, pipi kiri memberi dan luka yang mengeluarkan darah di bagian kepala," kata Indira. 


Setelah itu, jenazah korban dilakukan autopsi dan keluarga korban menerima copy sertifikat kematian Nomor: SK / 34 / VI / 2024 / Rumkit dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.  "Keluarga korban sempat diberitahu oleh polisi AM meninggal akibat tulang rusuk patah 6 buah dan robek di bagian paru-paru," jelasnya. 


 Menyikapi kasus tersebut, ayah Afif, membuat laporan ke Polresta Padang, dengan laporan Nomor : LP/B/409/VI/2024/SPKT/POLRESTA PADANG/POLDA SUMATERA BARAT. 


 Ironisnya, bukan A dan AM saja jadi korban, LBH Padang menemukan ada tujuh korban dan lima di antaranya masih di bawah umur.  


Korban ini mendapatkan penyiksaan dari pihak kepolisian. "Temuan kami ada 7 korban lagi, 5 anak-anak dan 2 orang dewasa, dan kami telah bertemu dengan korban," ujarnya. Ia menambahkan, semua mereka mendapatkan penyiksaan oleh polisi dan saat ini dalam proses pengobatan mandiri. 


 "Pengakuan mereka ada yang disentrum, ada perutnya disulur rokok, kepalanya memar, lalu ada bolong di bagian pingangnya," bebernya.  Bahkan yang lebih kejamnya, kata Indra, ada korban yang dipaksa berciuman sesama jenis.  


"Selain penyiksaan juga terdapat kekerasan seksual. Kami cukup kaget mendegar keterangan korban, tidak hanya fisik tetapi juga melakukan kekerasan seksual," imbuhnya. "Ketika kami bertemu korban dan keluarganya mereka sangat ketakutan atas situasi tersebut," pungkasnya. 


 Oleh sebab itu, ia meminta polisi untuk mengusut tuntas kasu ini. Dan, untuk diketahui, sampai saat berita ini diterbitkan, pihak tvOnenews.com masih mengkonfirmasi soal kebenaran berita tersebut ke Mabes Polri


Sumber: tvOne

SEBELUMNYA

Halaman:

Komentar