Situs berita Ynet mengatakan bahwa perwira Israel yang bertugas di front utara telah mengeluarkan peringatan mengenai fakta bahwa Hizbullah dapat melancarkan serangan terhadap tentara Israel di dekat perbatasan Palestina-Lebanon 30 detik setelah menemukan mereka.
Kemampuan tersebut telah dipamerkan dalam beberapa video yang diterbitkan unit Media Militer kelompok tersebut, di mana Hizbullah menggunakan drone bunuh diri, peluru kendali anti-tank, atau berbagai jenis senjata artileri untuk menargetkan kelompok Israel dan tentara individu.
Selain itu, koresponden militer untuk Radio Angkatan Darat Israel mengatakan bahwa Hizbullah telah melakukan sejumlah serangan berkualitas tinggi terhadap sasaran yang lebih jauh, dengan menggunakan senjata militer yang lebih canggih. Kemampuan luar biasa Hizbullah terlihat dalam serangan udara pertamanya.
Pada hari Kamis (16/5/2024), Hizbullah melancarkan serangan udara melalui drone Ababil-T yang dipersenjatai dua roket S-5 era Soviet terhadap sekelompok tentara Israel di Metulla. Aksi Hizbullah tersebut menandai serangan udara pertama yang diluncurkan terhadap posisi Israel oleh entitas Lebanon dan serangan Arab pertama terhadap posisi Israel sejak 1973.
Mengutip Al Mayadeen, koresponden Radio Angkatan Darat Israel mengatakan bahwa Hizbullah menjadikan peluncuran puluhan roket dan rudal ke pangkalan militer Kontrol Lalu Lintas Udara Meron, salah satu situs militer strategis pendudukan, yang digunakan untuk mengoordinasikan operasi ofensif dan melacak serta mengidentifikasi ancaman udara. Koresponden radio itu menunjuk pada serangan yang dilakukan melalui beberapa drone bunuh diri yang menargetkan kamp akomodasi perwira dan tentara Israel di Ga'aton.
Sementara koresponden saluran Israel Channel 14 mengatakan bahwa serangan pesawat tak berawak menempatkan ratusan ribu warga Israel di tempat perlindungan dan bunker setelah sirene berbunyi di Ben Ami, Gesher HaZiv, Evron, Nahariya, Sa'ar, Shlomi, Metzuba, Betzet, Kawasan Industri Achziv Miluot, Liman, Rosh HaNikra, Avdon, Neveh Ziv, Manot, Ga'aton, Yechiam, Cabri, dan Ein Yacov selama 14 menit. Channel 14 juga melaporkan bahwa para pejabat Israel selalu memperkirakan bahwa Hizbullah memiliki kemampuan luar biasa yang akan mengejutkan semua orang.
Penyiar itu juga mengatakan bahwa serangan Hizbullah terhadap fasilitas Tel Shamayim yang sangat sensitif mencengangkan para petugas keamanan Israel, Komando Militer Utara, dan para pemimpin politik Israel. Lokasi tersebut, yang terletak 35 km dari perbatasan, diserang oleh dua drone bunuh diri, yang lolos dari sistem pertahanan anti-udara yang kompleks dan berlapis sebelum mengenai sasarannya.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Israel Sudah Hancurkan Lebih dari 300 Rumah di Jabalia Gaza Utara
Perlu dicatat bahwa Sky Dew High Availability Aerostat System (HAAS) yang dimaksud memiliki peralatan pengawasan berteknologi tinggi, sistem deteksi dini, dan radar AESA.
Hizbullah perlahan-lahan membongkar sistem pengawasan dan radar Israel di seluruh wilayah pendudukan, dengan menargetkan spyware yang dipasang di lokasi garis depan, menyerang Pangkalan Kontrol Lalu Lintas Udara Meron, melakukan operasi serangan radar, menjatuhkan balon pengintai, dan meruntuhkan Sky Dew HAAS.
Metode Baru Serangan Hizbullah
The Independent yang berbasis di Inggris mencatat Hizbullah telah menyesuaikan serangannya dalam beberapa pekan terakhir, dan berhasil mengurangi jumlah pejuang yang hilang dalam konfrontasi. Pada saat yang sama, Hizbullah telah memperkenalkan metode baru dalam serangannya, mempertahankan hasil operasi yang tinggi, termasuk serangan yang kompleks dan gabungan.
Situs berita Israel, Intelli Times, mengatakan bahwa "Hizbullah berhasil memanfaatkan drone bunuh diri dan senjata presisi yang dipandu televisi," sementara pasukan Israel tidak memiliki kemampuan untuk mencegatnya. Menurut situs tersebut, kejadian ini mencengangkan dan menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan peperangan elektronik Hizbullah dan kemungkinan penggunaan sistem navigasi satelit Rusia.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Tangsel, 180 KK Terdampak Banjir
KPK Selidiki Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta Terbaru!
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak
Hujan Es Tangerang 2025: Penyebab, Dampak, dan Penjelasan BMKG