GELORA.ME - Direktur Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) Delima Silalahi merinci dengan lebih mendalam dampak tragis yang diakibatkan oleh kegagalan Food Estate di Sumatera Utara.
Dari laporan kunjungan rutinnya ke lokasi, Delima menggambarkan kondisi suram di Kabupaten Humbang Hasundutan, tempat Desa Siria-Ria di Kecamatan Pollung menjadi saksi bisu kegagalan proyek tersebut.
"Kondisinya, menurut kami gagal karena dari penanam pertama 215 hektare. Sekarang yang dikelola hanya sekitar 10 persen atau 20 hektare," ungkapnya.
Artinya, sekitar 80 hingga 90 persen lahan Food Estate itu terlantar, ditumbuhi ilalang liar, menjadi gambaran tragis dari harapan yang pupus bagi petani dan masyarakat setempat.
Lahan yang masih ditanami menghadapi beragam tantangan, dari petani yang berusaha mandiri dengan modal sendiri hingga yang menjalin mitra dengan perusahaan.
Artikel Terkait
Gadis Thailand Rela Hujan-Hujanan Demi Pratama Arhan, Bukti Popularitasnya Melejit
Surplus Dagang Indonesia Tembus USD4,34 Miliar di September 2025, Terus Surplus 65 Bulan!
Mertua dan Menantu Tewas Ditikam Tetangga di Gowa, Ini Kronologi Lengkapnya
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28%, Emas Perhiasan Jadi Penyumbang Utama