Langkah ini memicu kekhawatiran tentang kemungkinan kelanjutan warisan Obiang, yang menimbulkan pertanyaan tentang masa depan pemerintahan Guinea Khatulistiwa.
Meskipun kaya akan sumber daya minyak, negara ini berjuang dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, korupsi yang merajalela, dan rezim otoriter.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badan internasional lainnya telah berupaya mengatasi masalah ini melalui program pembangunan berkelanjutan, namun tantangan tetap ada karena penolakan pemerintah.
Baca Juga: One Pride MMA 2024 bakal digelar di 6 kota dan akan lebih kompetitif: Mencari Jeka Saragih baru
Gaya hidup Obiang yang boros, ditambah dengan tuduhan korupsi, semakin memperparah kesenjangan ekonomi di negara ini.
Berbanding terbalik dengan presiden yang memamerkan kekayaannya di media sosial, mayoritas penduduknya masih terjerat kemiskinan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: hops.id
Artikel Terkait
iPhone 18 Pro Bakal Bawa Teknologi Kamera yang Mengubah Segalanya, Ini Bocorannya!
Cak Imin Blak-blakan: Indomaret & Alfamart Dituding Bunuh UMKM, Ini Solusinya!
Prabowo Buka Suara Soal Isu Otoriter: Saya Malah Nonton Podcast yang Kritik Saya
Misteri Raja Jawa Bahlil Lahadalia & Peran Kunci Jokowi Ganti Ketum Golkar