KABAR RAKYAT - Tingkatkan pemahaman Masyarakat terkait akses pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan Banyuwangi bersama anggota Komisi IX DPR RI, Sy.Anas Thahir menggelar kegiatan sosialisasi program jaminan Kesehatan (JKN) bertempat di Dususn Tegalpare Desa Wringinputih Kecamatan Muncar, Senin (22/01) pekan lalu.
Dalam kesempatan tersebuyt anggota Komisi IX DPR RI. Sy. Anas Thahir mengajak masyarakat untuk mendaftarkan diri mereka ke dalam Program JKN.
"Kesehatan menjadi persoalan serius yang dihadapi bangsa Indonesia, termasuk persoalan pembiayaan. Maka dari itu hari ini saya dan BPJS Kesehatan datang ke sini untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat. BPJS Kesehatan itu dibentuk oleh pemerintah, agar saat rakyat Indonesia mengalami risiko sakit, tidak bingung lagi memikirkan biaya berobat. Jadi pemerintah sesuai dengan amanah undang-undang bertanggung jawab memberikan perlindungan berupa jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat," ucap Anas dikutip Kabar Rakyat.id dari jamkesnews.com, Senin (29/01/2024).
Baca Juga: KPU Banyuwangi Simulasikan Alur Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024
Anas juga menjelaskan mengenai konsep pelaksanaan Program JKN di Indonesia. Menurutnya, Program JKN ini menawarkan layanan kesehatan secara menyeluruh mulai dari promotif, preventif, kuratif, dan rehabililitatif sehingga bisa mengatasi risiko sakit.
Anas juga menegaskan pentingnya menjaga kesehatan dan memastikan diri menjadi peserta JKN, sehingga masyarakat bisa mendapat kepastian jaminan pembiayaan kesehatan ketika harus membutuhkan pelayanan di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit.
“BPJS Kesehatan ini konsepnya gotong royong, supaya masyarakat Indonesia yang kuat membantu yang lemah. Yang punya uang, membantu yang tidak punya uang, yang sehat kuat membantu yang sakit. Sekian puluh ribu rupiah per orang tiap bulan dikumpulkan se-Indonesia, besar kelihatannya. Tetapi kalau dipakai semua untuk mengobati masyarakat yang sakit saja, maka bisa habis. Apalagi untuk pembiayaan sakit seperti kanker, jantung, dan sebagainya. Pada saat kita menyadari risiko kehidupan seperti itu, kita sudah mempunyai BPJS Kesehatan bisa ikut kelas 3, 42 ribu rupiah per bulan. Itu pun 7000 rupiah disubsidi dari pemerintah, sehingga peserta kelas 3 hanya bayar 35 ribu saja per bulan,” tutur Anas.
Artikel Terkait
Trump Perintahkan Uji Coba Nuklir: 4 Dampak Mengerikan bagi Stabilitas Global
3 Jalur Alternatif ke Lamongan untuk Hindari Macet (Teruji & Terlengkap)
Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Resmi Dimulai, Tim Koordinasi Dibentuk
Atep Rizal Sarankan PSSI Rekrut Pelatih Eropa dengan Gaya Gegenpressing untuk Timnas Indonesia