"Para tenaga honorer tetap perlu melewati seleksi CASN 2024. Namun, perlu diingat bahwa metode penilaian bagi honorer akan mengalami perubahan, bukan hanya berdasarkan passing grade, melainkan berdasarkan peringkat. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan kondisi keuangan yang berbeda di setiap daerah," tegas Anas.
Baca Juga: Daftar Nama Tenaga Honorer yang masuk ke Dalam Database Aplikasi Pendataan Non ASN BKN
Anas menjelaskan bahwa penentuan status PPPK penuh waktu akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan dari instansi pemerintah masing-masing.
Bagi instansi yang masih dalam proses peningkatan kemampuan keuangan, tenaga non-ASN akan diangkat sebagai PPPK paruh waktu terlebih dahulu, dengan peluang diangkat sebagai PPPK penuh waktu secara bertahap, mengikuti kebutuhan dan kemampuan keuangan instansi.
Dalam prinsipnya, pemerintah menegaskan bahwa tidak akan ada pengurangan penghasilan, PHK massal, atau penambahan beban anggaran yang berlebihan.
Langkah ini diambil sebagai wujud dukungan konkret terhadap implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), yang melarang pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi tenaga honorer yang sudah terlanjur direkrut.
Meski Anas menyebut jumlah awal pegawai honorer yang berhak diangkat menjadi PPPK mencapai 2,3 juta, namun ia menekankan bahwa angka tersebut akan mengalami penurunan seiring dengan jumlah yang sudah diangkat pada periode 2022-2023.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: unews.id
Artikel Terkait
Trump Puji Prabowo: Indonesia Disebut Teman Baru AS di KTT ASEAN-US
Pidato Perdana Prabowo di KTT ASEAN 2025: Serukan Persatuan dan Sampaikan Duka untuk Thailand
Mengenang Johnson Panjaitan: Kisah Pengacara yang Ditakuti Jaksa & Pembela Rakyat Kecil
Kapolres Pimpin Langsung Patroli KRYD, 75 Personel Amankan Titik Vital Tanjung Priok