Dikatakannya bahwa hal ini sesuai dengan visi dan misi Kota Pariaman seperti maghrib mengaji dan pendirian pondok al-quran sehingga anak-anak kita terjauh dari perbuatan yang tercela. Ini menjadi suatu kewajiban bagi kita, karena pemerintah tidak hanya memberantas buta huruf secara abjad namun juga memberantas buta huruf Alquran.
Yota Balad menambahkan, dukungan moril yang diberikan Pemko Pariaman untuk gedung tahfidz ini yakni menyediakan fasilitas wifi gratis gunanya agar anak-anak bisa belajar secara online dan menggunakan internet.
Ketua DKM Masjid Darul Ma'arif Tapi Aie, Syarif Husain mengatakan pembangunan gedung tahfidz ini diinisiasi oleh pengurus masjid dengan masyarakat yang dipelopori oleh Lurah Pondok II.
"Pembangunan gedung tahfidz tiga lantai ini memakan waktu kurang lebih empat tahun dengan anggaran sekitar Rp2 milyar lebih dari donator perantauan dan masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Facelift yang Mengagumkan: Lexus GX dan Realisasi Mimpi Pecinta Otomotif
Ia juga menambahkan, rencananya kedepan juga akan dibangun kamar tidur persinggahan untuk pemondokan anak-anak tahfidz jika nanti diperlukan, selain itu juga lokasi tempat bermain anak-anak dan ruang pelaksanaan korban hewan.
"Kita akan buka untuk umum calon santri yang berminat untuk belajar hafidz Alquran di gedung tahfidz Darul Ma'rif ini," tukasnya. ***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
Artikel Terkait
RTM Malaysia Minta Maaf Lagi, Salah Sebut PM Singapura Lawrence Wong Jadi Lee Hsien Loong
Indonesia-Turki Buka 8 Rute Baru! Frekuensi Penerbangan Naik Drastis
BRI Salurkan KUR Rp130,2 Triliun, Sektor Pertanian Jadi Penyumbang Terbesar
Trump 3 Kali Puji Prabowo di Forum Internasional, Apa Kata Presiden AS?