Kan tak mungkin bantahan itu datang dari survei. 'Menurut survei tidak ada pengerahan aparat-aparat negara' itu surveinya nggak ngerti, bahwa pengerahan itu tidak bisa dibaca dengan survei, itu mesti diinvestigasi itu oleh jurnalis-jurnalis senior," ujar Rocky.
Maka itu sebetulnya, kata Rocky yang menyebabakan rakyat pakem karena adanya interpentsi dan bila menyebutkan itu adalah Megawati.
"Memang dia tahu, karena dia pernah melakukan itu sebelumnya. Minimal dia tahu polanya, jadi PDIP tahula pola-pola interpensi itu," pungkasnya.
Kemudian disinggung kasus Aiman Witjaksono yang menuding banyak Polisi yang keberatan untuk membantu pemenangan Prabawo-Gibran. Rocky Gerung sebut bahwa Aiman kejabak sedikit, bahwa dirinya pikir karena wartawan akan kena Undang-undang Pers.
"Tapi dia lupa bahwa dia juga adalah timnya Ganjar. Tapi okelah, biarkan PDIP selasaikan itu. Namun fakta adanya interpensi makin lama makin ketara," kata Rocky.
"Bukan kita menduga, bahkan orang yang dari dalam membuka, bahkan KPK membuka adanya interpensi soal E-KTP, bahkan nanti KPU akan membuka, jadi semua pada akhirnya membuka.
Dan kesulitannya, setiap kali informasi itu terbuka, itu ramai-ramai dikeroyok pertanahan atau istana," pungkas Rocky Gerung
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Mayor Jenderal Israel Mundur: Kronologi Lengkap Skandal Video Penyiksaan Tahanan Palestina
Anak 8 Tahun Tewas Diserang Kawanan Gajah Liar di Pekanbaru, Ini Penyebabnya
Gempa M 5.1 Guncang Sarmi Papua, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Banjir Jati Padang Jakarta Selatan 2025: Genangan Air Setinggi Lutut Belum Surut