Parsi juga menilai Israel tidak akan pernah menggubris seluruh desakan dari negara-negara dunia terkait serangan ke Gaza atau khususnya ke fasilitas seperti rumah sakit.
Dia menduga kuat Israel baru berhenti melakukan penyerangan ketika AS meminta untuk menghentikannya.
"Perhitungan Israel adalah bahwa kemarahan internasional tidak menjadi maslah selama Amerika Serikat memang menolak membatasi tindakan Israel," ujar Parsi.
Kendati demikian, Parsi menilai AS mungkin bakal mendesak sekutunya itu untuk mengurangi persentase serangannya.
Hal itu, sambungnya, lantaran citra AS yang memburuk di mata dunia buntut tidak adanya tekanan untuk menghentikan serangan Israel ke Gaza.
"Kedudukan dan kredibilitas AS di dunia anjlok akibat 'lampu hijau' bagi tindakan Israel semacam ini."
"Mungkin saja hal ini tidak akan berlanjut lebih lama lagi, karena kerugian yang ditimbulkan oleh hal ini (serangan Israel ke Gaza) terhadap AS tidak dapat ditoleransi," kata Parsi.
12 Orang Tewas, Menlu Kutuk Serangan Israel ke RS Indonesia
Pasca serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza, Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi mengutuknya.
Retno mengatakan serangan semacam itu telah melanggar hukum kemanusiaan internasional.
"Serangan itu jelas merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional. Semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel, harus menggunakan seluruh pengaruh dan kemampuannya untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya," ujarnya dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kementerian Luar Negeri Indonesia, Senin (20/11/2023).
Pada kesempatan yang sama, Retno juga mengatakan pihaknya kehilangan kontak terhadap tiga warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan relawan di RS Indonesia di Gaza tersebut.
"Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri masih hilang kontak dengan tiga orang WNI yang menjadi relawan di Rumah Sakit Indonesia," katanya.
Retno mengungkapkan pihaknya terus berupaya menghubungi berbagai pihak untuk mengetahui keberadaan tiga WNI tersebut.
Adapun pihak-pihak yang dimaksud seperti The United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) hingga Palang Merah Internasional.
Retno juga menyebut sudah berkoordinasi dengan Mer-C Jakarta untuk membantu mengetahui keberadaan tiga WNI tersebut.
"Saya sendiri telah menghubungi UNRWA di Gaza, untuk menanyakan situasi RS Indonesia dan memperoleh jawaban bahwa UNRWA juga tidak dapat melakukan kontak dengan siapapun di RS Indonesia saat ini," ucap Retno.
"Koordinasi dengan Mer-C Jakarta juga terus kita lakukan. Dan mari kita doakan agar mereka selamat dan selalu diberi perlindungan Allah SWT," sambungnya
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Kronologi Mengerikan Ledakan Kapal Tanker di Batam, 10 Pekerja Tewas Diawali Hawa Panas
Ahmad Sahroni Wisuda S3, Disertasinya yang Kini Jadi Sorotan Publik Usai Dulu Viral Gara-gara Ijazah Nilai 6
Kronologi Lengkap Kasus Dina Oktaviani: Karyawati Alfamart Tewas Diduga Dihamili Atasan, Keluarga Dievakuasi
Prabowo Ditetapkan sebagai Presiden Perdamaian Dunia, Apa Dampaknya bagi Indonesia?