Israel mengklaim terowongan itu terbelah menuju ruang komando dan kendali Hamas. Kemungkinan ruang-ruang tersebut berada di area pemukiman.
Meski begitu, Israel belum memberikan bukti yang kuat terkait temuannya.
Di sisi lain, Direktur Kementerian Kesehatan Gaza, Mounir el-Boursh membantah tentang keberadaan terowongan Hamas.
"Mereka sudah berada di rumah sakit selama delapan hari, namun mereka belum menemukan apapun," ujarnya, seperti dikutip Al Jazeera.
Di media sosial, banyak yang meragukan klaim Israel. Warganet bahkan menyebut ruang bawah tanah merupakan sebuah keharusan bagi rumah sakit untuk menyimpan perlengkapan medis, namun fakta tersebut diputarbalikkan oleh pihak Israel dengan mengklaimnya sebagai terowongan Hamas.
Operasi militer Israel di RS Al Shifa telah banyak mendapat kecaman. Organisasi hak asasi manusia menyebutnya sebagai kejahatan perang.
Sumber: RMOL
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Kritik Pedas Hendri Satrio soal Silvester Matutina Belum Ditangkap, Sindir: Lapor Mas Wapres
Lonjakan 65,3% Penumpang WNA Kereta Cepat Whoosh, Malaysia Pasar Terbesar
Banjir Bandang Nduga Papua: 23 Warga Hilang dan Proses Pencarian
Pelaku Penganiayaan Satpam RS di Banggai Ditangkap Polisi Usai Ditegur Merokok di IGD