GELORA.ME - Unjuk rasa hingga seruan boikot aplikasi Grab meluas hingga ke Kota Medan, Sumatera Utara. Aksi ini dilakukan buntut dari pernyataan istri CEO Grab Anthony Than, Chloe Tong di media sosial yang dianggap bernada dukungan terhadap Israel.
Hari ini, massa mengatasnamakan Masyarakat Kota Medan Peduli Palestina (MKMPP) menggelar unjuk rasa di Kantor Grab Kota Medan untuk meminta Chloe Tong bertanggung jawab dan meminta maaf secara terbuka.
"Fatwa MUI menyerukan masyarakat untuk memboikot produk-produk yang pro-Israel. Tapi istri CEO Grab malah pro-Israel,” ujar Ketua Aksi MKMPP, Rahmat Kristian saat berorasi di Kantor Grab Medan, Jumat (17/11).
Namun sayang, massa gagal bertemu manajemen Grab Medan lantaran kantor tutup sejak Jumat pagi.
"Kami akan melakukan aksi lanjutan dan kembali datang ke sini sampai tuntutan kami dipenuhi,” tegas Rahmat.
Tidak hanya di Medan, aksi serupa juga dilakukan seratusan orang dari Aliansi Mahasiswa Peduli Palestina di Padang, Sumatera Barat. Unjuk rasa tersebut digelar tepat di depan Kantor Dinas Perhubungan Sumatera Barat.
Di Kota Medan, ada tiga tuntutan yang disampaikan oleh Gubernur Dema FDIK UIN Imam Bonjol Padang, Hidayatul Fikri. Pertama, menuntut izin operasional Grab di Kota Padang dicabut.
Kedua, mengajak seluruh masyarakat Sumatera Barat meng-uninstal dan memboikot aplikasi Grab sebagai dukungan dan solidaritas terhadap warga Palestina.
"Ketiga, boikot produk-produk Israel. Serangan Israel terhadap Palestina semakin membabi-buta. Kita tidak bisa tinggal diam," tegas Fikri.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Nurma HMT Bicara Soal Dirinya di Video 7 Menit yang Viral, Klarifikasi Disampaikan Lewat TikTok di Malaysia
Warga Siak Ngaku Rekeningnya Diblokir PPATK: Itu Uang Halal, Bukan Hasil Korupsi
Terungkap! Ini Alasan Jokowi Tak Pakai Seragam Reuni Angkatan 1980 Kehutanan UGM
KPK Ajukan Banding atas Vonis Ringan Hasto Kristiyanto